Terlebih dalam situasi krisis global saat ini yang dikhawatirkan dengan adanya proyek tersebut, membuat ekonomi nasional dibebankan utang yang sangat besar.
Merespons hal tersebut, Wakil Ketua Umum Partai Nasdem Ahmad Ali menuturkan, permintaan membuat Pansus hal yang wajar disampaikan masyarakat terutama pakar ekonomi yang telah melakukan penelitian terhadap proyek kereta cepat tersebut.
Namun demikian, menurut Ali, proyek tersebut belum ditemukan adanya indikasi penyimpangan aliran dana yang mengakibatkan kerugian negara skala besar.
“Memang hari ini proyek kereta cepat Jakarta-Bandung itu sedang dalam proses pengerjaannya, dan kemudian kita belum mendapatkan indikasi atau perhitungan kerugian negara dari proyek tersebut,†kata Ahmad Ali ketika berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (4/8).
Pihaknya mengakui bahwa proyek tersebut menelan uang negara yang sangat besar. Bahkan kata Ahmad Ali, hingga membebani APBN.
Namun demikian, menurut Ahmad Ali, tidak perlu membuat Pansus tapi hanya perlu panitia kerja (Panja).
"Enggak perlu membuat pansus kalau mau ingin dilihat cukup dengan Panja, untuk kita melihat apa permasalahan,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: