Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jamiluddin Ritonga: Kecil Peluang Pasangan Prabowo-Cak Imin Menang Pilpres 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 12 Agustus 2022, 04:57 WIB
Jamiluddin Ritonga: Kecil Peluang Pasangan Prabowo-Cak Imin Menang Pilpres 2024
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar saat bertemu di kediaman Prabowo Jalan Kertanegara/Net
rmol news logo Partai Gerindra dan PKB berencana mendeklarasikan pasangan koalisi Pilpres Sabtu (13/8).  Kedua partai terus mematangkan konsolidasi usai mendaftar bersama ke KPU RI sebagai calon peserta Pemilu beberapa hari lalu.

Merespons koalisi Gerindra dan PKB, pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, Jamiludin Ritonga berpendapat bahwa kalau rencana koalisi benar terjadi, maka diperkirakan kedua partai akan mendeklarasikan pasangan Prabowo Subianto dan Cak Imin.

Terkait deklrasai pasangan di awal ia memberikan apresiasi karena kedua partai berani mendeklarasikan lebih awal dan pertama kali.

Meski demikian, saat ditanya soal peluang kemenangan, Jamiludin berpandangan, jika kandidat yang diusung pasangan Prabowo-Cak Imin tentu sangat berisiko.

"Pasangan ini memang dapat diusung Gerindra dan PKB, namun untuk menang tampaknya sangat sulit," demikian analisa Jamiludin kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (12/8).

Lebih lanjut Mantan Dekan Fikom ISIIP Jakarta ini menjelaskan alasannya. Pertama, elektabilitas Cak Imin sangat rendah. Elektabilitasnya itu tampaknya akan sulit dikerek karena basis massa NU sudah memasang jarak. Apalagi, Gus Durian juga tidak akan mendukung pasangan tersebut karena faktor Cak Imin.

"Jadi, Cak Imin tidak dapat membantu Prabowo untuk menambah pundi-pundi suara. Akibatnya, elektabilitas pasangan tersebut akan stagnan," jelas Jamiludin.

Faktor kedua, kata Jamiludin, pasangan Prabowo-Cak Imin sulit menang karena  elektabilitas Prabowo saat ini diperkirakan juga akan stagnan.

Sebabnya, tambah Jamiludin, karena pendukung mantan Danjen Kopasuus itu pada Pilpres 2019 akan menarik dukungannya.

Pendukung Prabowo nampak menarik dukungan setelah Ketua Umum Partai Gerindra itu bergabung dalam kabinet Presiden Joko Widodo.

"Kalau Prabowo dan Cak Imin sama-sama sulit untuk meningkatkan elektabilitasnya, maka pasangan tersebut pada Pilpres 2024 menjadi tidak kompetitif," tandas Jamiludin.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA