Penghargaan ini sebagai pengakuan atas sistem pertanian-pangan yang tangguh dan swasembada beras tahun 2019-2021 melalui penggunaan teknologi inovasi padi.
“Di tengah tantangan pangan global, Indonesia memiliki landasan yang baik sehingga sektor pertanian menunjukkan resiliensinya dan juga selama pandemi berhasil menjadi
buffer,†kata Menko Airlangga dalam keterangan tertulisnya, Senin (15/8).
Tahun 2021, sektor pertanian Indonesia tumbuh 1,84% (yoy) dan berkontribusi terhadap perekonomian nasional sebesar 13,28%. Lalu pada Q2-2022, sektor pertanian kembali menunjukan konsistensi dengan pertumbuhan positif 1,37% (yoy) dan berkontribusi 12,98% terhadap perekonomian nasional.
Swasembada pangan sektor beras juga menunjukkan hasil yang positif, di mana pada tahun 2020, produksi beras mencapai 31,4 juta ton dan tahun 2021 sebesar 31,2 juta ton.
Hal tersebut menunjukkan bahwa kondisi produksi beras yang relatif stabil dari tahun ke tahun berdampak positif terhadap terjaganya harga beras nasional di tingkat konsumen.
“Swasembada beras yang telah dicapai tentunya masih dihadapkan oleh berbagai tantangan baik dari sisi hulu sampai ke hilir. Untuk itu, pemerintah terus meningkatkan berbagai upaya perbaikan,†kata Menko Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: