Menurut Anggota Komisi III DPR Nasir Djamil, langkah yang dilakukan oleh Listyo Sigit dan jajarannya berhasil mengangkat kepercayaan publik terhadap korps bhayangkara.
Bagi Politisi PKS ini, jika dicermati sejak awal kemunculan kasusnya, Kapolri mampu membendung ketidakpercayaan publik kepada institusi Polri paska kasus “polisi tembak polisi†yang telah menjadikan Irjen Polisi FS, mantan Kadiv Propam Polri menjadi tersangka.
"Jenderal Sigit dan jajarannya akhirnya bersatu menghadapi “musuh bersama†mereka yaitu turunnya kepercayaan publik,†kata Nasir Djamil saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Senin (15/8).
.
Menurut Politikus asal Aceh ini, Listyo Sigit dan jajaran sudah bersikap tegas dan mengedepankan transparansi dalam menegakkan hukum, meskipun pihak-pihak yang berperkara merupakan bagian dari korps seragam cokelat.
“Di tengah menghadapi stabilitas keamanan masyarakat agar tetap kondusif, Kapolri Jenderal Sigit masih mampu menggerakan jajarannya membuka kasus polisi tembak polisi secara terang benderang,†demikian Nasir Djamil.
Tim khusus (Timsus) yang dibentuk oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terus bergerak mengidentifikasi personel Polri yang diduga terlibat dalam kasus tewasnya Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Sejauh ini, sudah 36 personel yang diperiksa lantaran diduga terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadir J yang didalangi oleh Irjen Ferdy Sambo.
Dari 36 yang diperiksa itu, 16 diantaranya telah dilakukan penahanan di tempat khusus (Patsus) yang ada di Markas Korps Brimob (Mako Brimob), Kelapa Dua, Depok, Jawa Barat dan tempat khusus yang ada di Provost, Divisi Propam, Mabes Polri.
“Jumlah sampai dengan hari ini 16 orang telah ditempatkan di tempat khusus (patsus): 6 orang di Mako dan 10 orang di Provost,†kata Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (13/8).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: