Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Nota Keuangan APBN 2023, PKS Minta Pemerintah Serius Pulihkan Sektor Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 17 Agustus 2022, 20:31 WIB
Nota Keuangan APBN 2023, PKS Minta Pemerintah Serius Pulihkan Sektor Kesehatan
Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati/Net
rmol news logo Sebagaimana agenda tahunan, Presiden membacakan Nota Keuangan APBN 2023 dalam Sidang Tahunan MPR menyambut HUT RI ke-77. Ada 5 agenda utama dalam postur RAPBN 2023 yang disampaikan presiden.

Lima agenda itu yaitu penguatan kualitas SDM unggul melalui peningkatan kualitas pendidikan dan sistem kesehatan, akselerasi pembangunan infrastruktur, pemantapan efektivitas implementasi reformasi birokrasi, pelaksanaan revitalisasi industri dengan mendorong hilirisasi dan pembangunan dan pengembangan ekonomi hijau.

Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PKS Kurniasih Mufidayati mengapresiasi dimasukannya peningkatan kualitas sistem kesehatan sebagai salah satu agenda utama APBN 2023. Namun menurutnya titik berat APBN tampaknya masih di sektor ekonomi dengan segala pendukungnya, gtermasuk infrastruktur.

"Bisa dibilang lebih dari 70 persen agenda utama APBN ini diarahkan pada sektor ekonomi. Infrastruktur juga masih terus menjadi prioritas APBN di tahun 2023 ini meskipun seharusnya perlu dilakukan evaluasi terhadap efektivitas infrastruktir yang sudah dibangun dengan anggaran sangat besar dalam mendukung perekonomian," ungkap Kurniasih, Rabu (17/8).

Kurniasih meminta agar pemerintah betul-betul serius untuk memulihkan sektor kesehatan yang sempat terguncang dan porak-poranda akibat pandemi Covid-19.

Menurut Kurniasih, banyak tenaga kesehatan yang gugur, pelayanan kesehatan yang sempat terhenti, alat kesehatan yang tidak mampu memenuhi kebutuhan saat gelombang pandemi datang, dan tentu saja penurunan kualitas kesehatan masyarakat akibat pandemi Covid-19.

"Ketahanan sistem kesehatan kita juga menjadi terlihat begitu rapuh saat pandemi lalu, khususnya saat puncak gelombang pandemi. Belum lagi persoalan kemandirian obat dan vaksin yang masih jauh dari harapan. Pada tingkat layanan kesehatan primer dan fasilitas kesehatan tingkat pertama, masyarakat juga masih mengeluhkan pelayanan yang buruk. Oleh karena itu seharusnya pemulihan sektor kesehatan ini harus mendapat perhatian khusus dalam APBN 2023 ini," sebut dia.

Secara khusus anggota DPR RI Dapil Jakarta II ini juga meminta pemerintah memberikan perhatian serius terhadap kesehatan ibu dan anak, termasuk penanganan stunting dalam APBN 2023.

Kurniasih menyampaikan riset yang dilakukan oleh UNICEF bersama UNDP, AIPP-Prospera dan SMERU Research Institute yang menemukan bahwa anak-anak Indonesia menghadapi berbagai tantangan mulai dari guncangan ekonomi dan kerawanan pangan, terganggunya akses layanan kesehatan, hingga munculnya tekanan psikologis akibat pandemi lalu.

"Penyelenggaraan posyandu yang terganggu juga menyebabkan 13 persen rumah tangga dengan anak berusia di bawah lima tahun tidak dapat memperoleh layanan imunisasi dan 36,7 persen rumah tangga tersebut belum bisa mendapatkan terapi dan layanan kesehatan lain yang dibutuhkan anaknya," ungkap Kurniasih.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA