Perhatian Serius Airlangga Hartarto Kepada PMI Diapresiasi Komisi I DPR RI

Pasalnya, Airlangga Hartarto hadir langsung dalam acara Pelepasan Pekerja Migran Indonesia Program G to G Korea Selatan, Senin kemarin (22/8).

Anggota Komisi I DPR RI fraksi Partai Golkar Christina Aryani meyakini bahwa penataan PMI akan lebih baik lagi ke depannya.

"Apa yang disampaikan Pak Airlangga saat pemberangkatan kemarin memperlihatkan komitmen yang besar dalam rangka optimalisasi keberpihakan pemerintah terhadap PMI. Ini kita apresiasi. Termasuk BP2MI yang ikut memastikan kebijakan tersebut bisa diimplementasikan dengan baik," kata Christina kepada wartawan, di Jakarta, Selasa (23/8).

Christina mencontohkan, peranan negara membebaskan beberapa biaya yang biasanya harus dibayar PMI seperti biaya preliminary, biaya penempatan pada 10 jenis pekerjaan, visa kerja, legalitas perjanjian kerja, pelatihan dan sertifikat kompetensi kerja, pengganti paspor, pemeriksaan kesehatan, dan lain-lain.

Selain itu, Pemerintah juga memberikan dukungan pada pekerja migran melalui KUR penempatan PMI yang ditingkatkan plafon pinjamannya dari Rp25 juta menjadi Rp100 juta.

“Ini tentu sangat membantu. Dengan adanya KUR, PMI tidak perlu lagi berurusan dengan rentenir yang mencekik," jelas Christina.

Terkait pengiriman PMI ke Korea sendiri, Christina menitipkan pesan agar PMI memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin.

Dikatakan Christina, catatan baik juga disampaikan Menko Airlangga terkait Korea yang memiliki etos kerja, disiplin, spirit kerja sama dan kesempurnaan guna mencapai kualitas yang baik. Korea juga dikenal sebagai exportir yang kuat, masuk supply chain dan produknya berani bertarung di manapun.

“Nah ini harus jadi pengalaman dalam rangka skill up PMI kita. Termasuk pengalaman di Korea Selatan akan menjadi bekal kehidupan yang baik saat kembali lagi ke tanah air," tukas Christina.

Senada dengan komitmen pemerintah, DPR terus mendorong manajemen pengiriman dan jaminan keberpihakan pada PMI semakin optimal dari waktu ke waktu. "

Kami ingin memastikan bahwa negara betul-betul hadir dalam segala tahapan sebelum pemberangkatan, saat bekerja hingga ketika mereka kembali. PMI adalah aset bangsa yang harus kita perhatikan serius," pungkas Christina.