Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif, Airlangga Hartarto mengatakan, kegiatan inklusi keuangan penting untuk melibatkan pelajar. Dengan melibatkan pelajar, maka orang tuanya juga ikut menabung.
"Saat ini, sekitar 76 juta pelajar di Indonesia telah memiliki tabungan. Jadi, ini merupakan kekuatan yang menambah likuiditas di perbankan,†kata Airlangga di Smesco Convention Hall Jakarta, Selasa (23/8).
Adapun program KEJAR dalam acara Kreasimuda diselenggarakan sekaligus untuk memperingati Hari Indonesia Menabung yang diperingati setiap tanggal 20 Agustus. Dalam acara yang dihadiri oleh ribuan pelajar dan mahasiswa secara luring dan daring, Airlangga mendorong para pelajar dan mahasiswa untuk menabung dan menyimpannya di bank.
“Sekarang sudah lebih modern. Dengan digital, semua bisa membuka rekening secara
online dan aman. Jika banknya memiliki izin dari OJK dijamin aman. Apalagi sekarang ada Lembaga Penjamin Simpanan,†tegas Airlangga yang juga Menko Perekonomian RI ini.
Dalam kesempatan tersebut, Airlangga juga mendorong para pelajar dan mahasiswa melakukan
lifelong learning. Hal tersebut penting karena ke depannya, para pelajar dan mahasiswa berperan penting menjadikan Indonesia sebagai negara maju.
Dalam masa-masa bonus demografi hingga tahun 2035, Menko Airlangga mengatakan bahwa Indonesia telah melakukan langkah-langkah untuk menjadikan Indonesia menjadi negara sejahtera.
“Saya percaya adik-adik akan mampu memimpin Indonesia, mampu menjadi wirausahawan tangguh, mampu untuk menjadi menteri atau bahkan menjadi presiden. Syaratnya satu, mulai menabung dari sekarang,†pungkas Menko Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Peningkatan literasi dan inklusi keuangan menuju target 90 persen di tahun 2024 terus digenjot pemerintah. Salah satunya melalui program Satu Rekening Satu Pelajar (KEJAR). 
BERITA TERKAIT: