Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Arab Alami Kemunduran, Muhammad Najib Ingin Pemikir Islam di Indonesia Membantu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/alifia-dwi-ramandhita-1'>ALIFIA DWI RAMANDHITA</a>
LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA
  • Kamis, 25 Agustus 2022, 22:42 WIB
Arab Alami Kemunduran, Muhammad Najib Ingin Pemikir Islam di Indonesia Membantu
Duta Besar RI untuk Spanyol, Muhammad Najib/Repro
rmol news logo Faktor kemunduran bangsa Arab tidak hanya disebabkan faktor eksternal seperti kolonialisme dan konflik dengan Amerika atau Israel. Tapi juga disebabkan faktor internal, yaitu mencari kambing hitam atas kegagalannya sendiri.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Duta Besar RI untuk Spanyol, Muhammad Najib mengurai faktor internal ini juga meliputi tidak adanya perkembangan dan pembaharuan pemikiran, termauk introspeksi diri.

Muhammad Najib menilai bangsa Arab tidak pernah berusaha belajar dari pengalamannya di masa lalu. Akibatnya, bangsa Arab telah tertinggal jauh dari negara-negara lain.

"Sampai saat ini dunia Arab belum bisa menemukan formula yang ideal antara agama dan negara," ujarnya saat acara peluncuran buku "Mengapa Bangsa Arab Terpuruk" karya Musthafa Abd Rahman pada Kamis (25/8).

Dalam pandangan Najib, Arab terlalu fokus pada perang saudara terkait perbedaan aliran. Sementara negara lain telah melangkah maju ke depan, membuat bangsa ini telah tertinggal jauh dari industri modern, sains dan teknologi.

Dalam tanggapannya ini, Najib berharap, tokoh-tokoh Islam seperti para pemikir di Universitas Islam Negeri (UIN) bisa menolong saudara muslimnya di dunia Islam, khususnya di wilayah Arab yang pada tahun 1960 hingga 1970-an sempat mengalami masa kejayaan.

"Saya harap sejumlah pemikir di UIN Indonesia bisa membangun paradigma Islam, yang bukan mustahil pada saat nanti dunia Arab akan belajar dari Indonesia," pungkasnya.

Lebih lanjut Najib berpendapat, Indonesia sejauh ini dianggap sudah jauh lebih baik dari Arab. Argumentasi Nadjib, Indonesia sejak tahun 1945 telah selesai meletakkan antara agama dengan negara, yang menjadikan sebagian Islam di negara ini sebagai Islam moderat, yang penuh dengan toleransi. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA