Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kenaikan Pertalite Mesti Dicermati, Harga Crude Oil Terkoreksi Minus 1,83 Persen

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Jumat, 26 Agustus 2022, 16:07 WIB
Kenaikan Pertalite Mesti Dicermati, Harga Crude Oil Terkoreksi Minus 1,83 Persen
Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Celios (Celios) Bhima Yudhistira/RMOL
rmol news logo Harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi, dalam hal ini jenis Pertalite, yang direncanakan naik oleh pemerintah mesti dipertimbangkan secara matang, mengingat harga minyak mentah naik.

Hal tersebut disampaikan Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies Celios (Celios) Bhima Yudhistira saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (26/8).

"Kenaikan harga BBM jenis subsidi, terutama Pertalite, tolong benar-benar dicermati baik-baik oleh pemerintah. Pertama, harga crude oil terkoreksi minus 1,83 persen sebulan terakhir karena resesi di Amerika Serikat," ujar Bhima.

Selain harga minyak mentah yang naik, Bhima mengatakan bahwa pertimbangan daya beli masyarakat juga harus diperhitungkan pemerintah.

"Apa kondisi masyarakat miskin saat ini siap hadapi kenaikan harga BBM, setelah inflasi bahan pangan (volatile food) hampir sentuh 11 persen secara tahunan per Juli 2022?" cetusnya.

Menurut Bhima, masyarakat kelas menengah rentan juga akan terdampak, mengingat harga BBM jenis Pertamax juga telah dinaikkan oleh pemerintah.

"Sebelumnya mereka kuat beli Pertamax, tapi sekarang mereka migrasi ke Pertalite. Dan kalau harga Pertalite juga ikut naik, maka kelas menengah akan korbankan belanja lain," tandas Bhima. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA