"Setidaknya ada 20 persen APBN terkunci untuk subsidi. Ini tentu tidak sehat karena yang terjadi justru tidak tepat sasaran," kata pemerhati isu global dan strategis, Imron Cotan dalam keterangannya, Minggu (4/9).
Adapun kenaikan harga BBM yang telah diputuskan pemerintah bisa menjadi momentum memaksimalkan pemanfaatan energi bersih.
"Setidak-tidaknya membaurkannya dengan energi terbarukan, menuju penggunaan energi baru dan terbarukan secara total," sambungnya.
Ia lantas menyinggung opsi penggunaan minyak berbahan fosil. Mantan Dutabesar Indonesia untuk Australia dan China ini menilai, grafik harga minyak dunia terus mengalami peningkatan sejak 50 tahun terakhir.
Di sisi lain, keberadaan energi berbahan fosil sangat terbatas. Padahal, Indonesia memiliki target mereduksi emisi karbon demi menciptakan lingkungan sehat.
Jika APBN terus terkunci hanya untuk subsidi BBM, kata dia, maka upaya mereduksi emisi itu akan sulit tercapai.
"Indonesia bisa sekali (memanfaatkan energi bersih) karena tenaga listrik, air, dan surya melimpah sepanjang tahun. Gas bumi kita juga praktis melimpah, namun selama ini tidak dimanfaatkan karena terbuai dengan subsidi," tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: