Sebab, hasil Mukernas ini merupakan dorongan dari 30 DPW PPP dalam rangka mengonsolidasikan partai.
“Jadi jangan dibayangkan PPP pecah. PPP terbelah. Insya Allah tidak. Karena ini adalah hasil dari sebuah diskusi panjang di internal partai yang memang itu diinginkan oleh struktur partai di tingkat wilayah dan juga tingkat cabang agar konsolidasi PPP ini benar-benar bisa ditingkatkan, bisa dimaksimalkan,†kata Arsul kepada wartawan di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (5/9).
Arsul menuturkan, keinginan 30 DPW PPP mengganti Menteri PPN/Kepala Bappenas itu dengan Mardiono merupakan langkah partai dalam melakukan reorganisasi dan relokasi fungsi jabatan di PPP. Terlebih menjelang Pemilu 2024.
“Saat ini yang diputuskan Mukernas hanya kemudian membagi tugas antara Pak Suharso dan Pak Mardiono. Pak Suharso kita ingin agar supaya bisa lebih maksimal lagi membantu presiden sebagai menteri. Kemudian Pak Mardiono, bahkan karena Wantimpres nanti sesuai UU Wantimpres dia harus mengundurkan diri juga. Jadi kita ingin yang ngurus partai ya di partai aja,†tutur Wakil Ketua MPR RI dari fraksi PPP ini.
Arsul menambahkan, pengangkatan Mardiono sebagai Plt Ketum PPP tidak mengganggu persiapan pemilu, meskipun parpol lain tengah berupaya menguatkan internalnya masing-masing. Sebab, Suharso dan Mardiono pun keduanya bersahabat.
“Insha Allah tidak. Ini sekali lagi bukan perpecahan. Karena antara Pak Mardiono dan Pak Suharso ini kan seorang sahabat,†katanya.
“Karena Pak Suharso ada di kabinet maka komunikasi dengan katakan lah pusat-pusat kekuasaan dengan partai lain itu akan lancar konsolidasi tetap lancar,†demikian Arsul Sani.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.