Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengatakan, jika Partai Gerindra dan PDIP berkoalisi untuk capres-cawapres, maka diprediksi kuat yang didorong adalah Prabowo Subianto selaku Ketum Partai Gerindra dan Puan Maharani selaku Ketua DPP PDIP.
"Di mana Prabowo adalah Capres. Sedangkan Puan adalah cawapres. Ini jika menggunakan skema elektabilitas kandidat," ujar Dian kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (5/9).
Namun kata akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini, jika menggunakan skema elektabilitas partai politik (parpol), maka Puan menjadi capres, sedangkan Prabowo menjadi cawapres.
"Namun, otak atik pencalonan dipastikan menunggu fatwa politik Megawati. Karena, di antara Gerindra dan PDIP masih ada diksi soal perjanjian batu tulis. Di mana diksi ini sempat muncul di Pilpres 2019 dan menjadi bahan psywar (perang urat syaraf) di antara keduanya," pungkas Dian.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: