Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Mantan Waketum Gerindra Ajak Masyarakat Dukung Kapolri Habisi Benalu di Tubuh Polri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/idham-anhari-1'>IDHAM ANHARI</a>
LAPORAN: IDHAM ANHARI
  • Rabu, 07 September 2022, 14:58 WIB
Mantan Waketum Gerindra Ajak Masyarakat Dukung Kapolri Habisi Benalu di Tubuh Polri
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo/Net
rmol news logo Jargon Presisi bukan hanya slogan belaka, melainkan betul-betul di terapkan oleh Polri di bawah komando Jenderal Listyo Sigit Prabowo.

Demikian pendapat mantan Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono melihat kepemimpinan Jenderal Listyo Sigit Prabowo sebagai Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri).

“Kapolri Jendral Listyo Sigit yang dengan tegas dan tegak lurus dengan perintah presiden Jokowi untuk membongkar prilaku negatif yang dilakukan gerombolan gank yang ada di tubuh Polri,” kata Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (7/9).

Arief mencontohkan, salah satu sikap tegak lurus Listyo Sigit ketika tidak pandang bulu terhadap personel Polri yang diduga terlibat obstruction of justice alias merintangi proses penyidikan kasus pembunuhan Brigadir Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

“Sebab sebelumnya jika ada aib atau perbuatan semacam obstruction justice oleh oknum Polisi secara kelompok tidak ada yang terbongkar dan tidak ada tindakan hukum pada kelompok oknum Polisi tersebut. Bahkan mencoba menutup rapat-rapat aib tersebut atas nama melindungi korps kepolisian,” beber Arief.

Misalnya, Arief membeberkan dalam pemberantasan pungli oleh gerombolan oknum kepolisian yang tidak ditindak secara pidana diera Kapolri sebelum Listyo Sigit. Padahal, Arief membeberkan, pemberantasan pungli merupakan perintah langsung Presiden Joko Widodo kepada Kapolri pada saat itu.

“Tidak demikian dengan penerapan Polri Presisi diera sekarang ini, tindakan gerombolan oknum Polisi yang membuat aib ditubuh Polri seperti dalam kasus pembunuhan Brigadir J oleh seorang petinggi polri Ferdy Sambo dan banyak anggota Polri yang melakukan tindak pidana dengan cara obstruction justice semuanya ditindak tegas, terukur dan sangat transparan oleh Jendral Listyo Sigit,” ujarnya.

Disamping itu, Kapolri juga melibatkan partisipasi publik. Artinya, Ketum FSP BUMN Bersatu ini menjelaskan publik yang diajak terlibat tidak dikriminalisasi ketika ikut berkomentar mengkritik institusi Polri dan Kapolri dalam kasus pembunuhan Brigadir J.

“Tentu saja masyarakat tidak boleh membiarkan Kapolri Jendral Listyo Sigit dalam membenahi institusi polri yang Presisi, masyarakat harus berpartisipasi mengawal Polri Presisi. Baik lewat saluran media sosial agar Polisi Indonesia profesional yang kita impikan dapat terwujud,” harapnya.

Namun demikian, Arief berpesan kepada Listyo Sigit setelah mendapatkan dukungan penuh dari Presiden Jokowi dan masyarakat harus melakukan pembenahan internal di tubuh Polri dengan terukur dan didasarkan pada pada kinerja dan prestasi anggota Polri, tidak didasarkan pada hal yang subjectice atau like or dislike atau didasarkan pada genk-genk lagi seperti sebelumnya.

Kapolri, dalam pembenahan ditubuh internal Polri harus mengambil langkah konsolidasi internal terutama dengan setiap angkatan Akpol baik yang baru selesai dari Akpol hingga angkatan yang paling senior, serta meminta masukan para senior senior jenderal Polri yang sudah pensiun dan punya track record yang bagus selama bertugas di Polri

“Tentu pembenahan internal ditubuh Polri tidak dengan mudah dapat dilakukan oleh Kapolri tanpa ada dukungan penuh dari masyarakat karena itu saya selalu bersama masyakat akan terus mendukung langkah langkah Kapolri dalam melakukan pembenahan di tubuh Internal Polri,” pungkas Arief. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA