Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tuntutan Kongres Perempuan Sejalan dengan Gagasan Besar LaNyalla Mattalitti

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Kamis, 08 September 2022, 08:55 WIB
Tuntutan Kongres Perempuan Sejalan dengan Gagasan Besar LaNyalla Mattalitti
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat menghadiri Kongres Perempuan Indonesia/Net
rmol news logo Tuntutan besar disampaikan kaum perempuan kepada Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti saat Kongres Perempuan Indonesia di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta, Rabu malam (7/9).

Penggagas kongres, Ratna Sarumpaet dengan lantang membacakan aspirasi saat LaNyalla hadir. Aspirasi itu berupa tuntutan untuk LaNyalla sebagai Ketua DPR RI.

"Para perempuan Indonesia dengan ini memerintahkan kepada MPR RI selambat-lambatnya dalam waktu 4 X 24 jam menggelar Sidang Istimewa untuk satu, mengetuk palu kembali ke UUD 1945 dengan 3 adendum, yaitu pasal-pasal tentang masa jabatan Presiden, pasal-pasal tentang Hak Azasi Manusia dan pasal-pasal tentang Lingkungan Hidup," kata Ratna Sarumpaet.

Ultimatum kedua, lanjut Ratna, setelah ketuk palu para anggota MPR dipersilakan meninggalkan Rumah Rakyat yaitu Gedung DPR/MPR/DPD di Senayan.

"Kemudian rakyat Indonesia seperti para intelektual, akademisi, budayawan, utusan golongan, utusan daerah dan elemen lainnya memperbaiki semua UU yang telah dirusak dan kembali ke Pancasila dan UUD 1945," tuturnya.

Perempuan Indonesia atas nama bangsa, katanya, tidak akan pernah tinggal diam ketika kondisi bangsa sedang mengalami kerusakan secara terstruktur, mengakibatkan keterpurukan massal, dan ancaman kepunahan.

Pertemuan perempuan Indonesia tahun 2022 adalah puncak keprihatinan kaum perempuan Indonesia atas situasi dan kondisi bangsa dan negaranya.

“Inilah sebab Kongres Perempuan Indonesia digagas dan digelar hari ini. Tujuannya untuk mengkonkretkan kegemilangan bangsa dan negaranya dengan cara perempuan atau seorang ibu," tambahnya.

LaNyalla menilai aspirasi kaum perempuan dalam kongres sejalan dengan perjuangan dirinya dan DPD RI, yaitu gerakan kembali ke UUD 1945 naskah asli untuk kemudian dilakukan adendum perbaikan.

"Inilah yang saya maksud dengan mengembalikan kedaulatan rakyat ke tangan rakyat. Inilah jawaban untuk memperbaiki kondisi bangsa," ujar LaNyalla.

LaNyalla bahkan tegas mengatakan dirinya akan memimpin langsung gerakan tersebut. Dengan menggugah kesadaran warga bangsa mulai dari tingkat tertinggi sampai terendah.

Dalam kegiatan itu, Ketua DPD RI didampingi Anggota DPD RI asal Lampung Bustami Zainuddin, Andi Muh Ihsan (Sulawesi Selatan) dan Ahmad Nawardi (Jawa Timur).

Hadir juga Mantan Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari, model sekaligus aktris Atiqah Hasiholan, seniman, pegiat sosial dan para aktivis perempuan lainnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA