Sektor properti bahkan berkontribusi terhadap PDB pada Kuartal II tahun 2022 mencapai 9,14 persen untuk konstruksi dan 2,47 persen untuk
real estate.
“Sektor
real estate mengalami pertumbuhan penjualan positif sebesar 15,23% (yoy) pada kuartal II yang didorong oleh membaiknya seluruh penjualan tipe rumah," kata Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (8/9).
Tercatat, penjualan rumah tipe besar membaik hingga 29,86 persen (yoy), rumah tipe kecil dan menengah sebesar 14,44 persen (yoy), dan 12,25 persen (yoy).
Melihat dampak positif tersebut, pemerintah telah memberikan dukungan melalui berbagai kebijakan seperti pemberian
Loan to Value (LTV) dan
Financing to Value (FTV) hingga paling tinggi 100 persen untuk kredit properti, bagi bank yang memenuhi persyaratan rasio
Non Performing Loan/Non Performing Financing.
Pemerintah juga telah memberlakukan perpanjangan insentif PPN sebesar maksimal 50 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual paling tinggi Rp 2 miliar, dan 25 persen untuk rumah atau unit dengan harga jual di atas Rp 2 miliar sampai Rp 5 miliar hingga September 2022.
Berbagai kebijakan pemerintah tersebut perlu didukung berbagai pihak melalui kolaborasi dan inovasi guna mengatasi berbagai tantangan mulai dari konflik geopolitik global, disrupsi rantai pasok, krisis energi, risiko stagflasi, normalisasi suku bunga negara maju, hingga perubahan iklim.
â€Saya berharap para pengembang Indonesia terus berinovasi dan kreatif menghasilkan produk properti yang berkualitas, berkelanjutan, dan bertanggungjawab terhadap lingkungan dan sosial,†pungkas Ketua Umum Partai Golkar ini.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: