Dikatakan mantan Menteri Ekonomi Fuad Bawazier, jika demonstrasi tetap terjadi sampai November atau saat pelaksanaan KTT G20, tentu akan mempengaruhi citra Indonesia dalam pandangan negara peserta.
Hanya saja, dia tidak mau berspekulasi soal seberapa jauh demonstrasi akan mempengaruhi citra Indonesia. Bagi dia, semua akan ditentukan pemerintah sendiri untuk bisa meredam gerakan massa.
"Seberapa jauh akibatnya kita belum tahu juga, seberapa jauh ini demonya bisa dikendalikan pemerintah, karena kan G20 kan nanti yang puncaknya November," ujar Fuad Bawazier kepada
Kantor Berita Politk RMOL, Jumat (9/9).
Dia menambahkan, forum internasional tersebut, hanyalah forum pertemuan kepala negara biasa. Namun, di Indonesia dikatakan terlalu berlebihan menyambut forum tersebut terlebih memakan biaya yang cukup fantastis.
"Kita itu dikapitalisir untuk kepentingan politik dalam negeri, jadi kalau di luar ada presiden misalnya giliran Indonesia, ini karena giliran bukan karena terpilih, ya bisa saja enggak ada apa-apanya," tuturnya.
Jika di luar negeri, sambungnya, forum G20 tidak ubahnya pertemuan rutin tahunan. Sehingga, tidak perlu ada sambutan yang berlebihan seperti dilakukan pemerintah.
“Jadi kalau lagi jadikan tuan rumah, enggak ada tuh spanduk kayak orang kampanye, dibesar-besarin, anggarannya besar," ketusnya.
“Di sini (Indonesia) ya Allah, anggaran sekian, gila ini negeri, enggak masuk akal saya gitu. Euforia digede-gedein,†demikian Fuad.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: