Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Jika Konsolidasi Tidak Segera Terbangun, PPP Bisa Jadi Fosil usai Pemilu 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Minggu, 11 September 2022, 09:53 WIB
Jika Konsolidasi Tidak Segera Terbangun, PPP Bisa Jadi Fosil usai Pemilu 2024
Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata/Net
rmol news logo Kisruh di internal Partai Persatuan Pembangunan (PPP) harus cepat dibenahi agar partai kabah tidak terseok-seok dalam melewati tahapan Pemilu 2024.

Peneliti Senior Institut Riset Indonesia (Insis), Dian Permata mengingatkan, kisruh di internal PPP harus cepat dibenahi, lantaran tahapan Pemilu 2024 sudah di depan mata.

"Apalagi saat ini sudah pada tahapan verifikasi faktual parpol. Secara otomatis, mengecek, kesesuaian antara data sipol yang diserahkan ke KPU beberapa waktu lalu dengan data lapangan," ujar Dian kepada Kantor Berita Politik RMOL, Minggu (11/9).

Akademisi Universitas Ibnu Chaldun ini mengatakan bahwa konsolidasi yang kuat dibutuhkan PPP untuk melewati fase tersebut. Kisruh di internal akan membuat suasana kebatinan pengurus daerah tidak tenang.

Jika kisruh PPP tidak terkonsolidasikan dengan baik, maka bisa diprediksi PPP akan terseok-seok dalam melewati tahapan pemilu. Beban itu, akan kembali menular dan mengular hingga masa kampanye.

“Dikhawatirkan, kisruh ini membuat PPP jadi fosil di Pemilu 2024. Karena saat ini, hasil survei PPP juga belum memuaskan. Apalagi jika dibebankan ada konflik," pungkas Dian.

Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) sendiri telah mengesahkan Muhammad Mardiono sebagai pelaksana tugas (Plt) Ketua Umum (Ketum) DPP PPP pada periode 2020-2025 menggantikan Suharso Monoarfa, yang dipecat oleh Majelis dan Mahkamah Partai melalui Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) bertema "Konsolidasi dan Sukses Pemilu 2024" di Serang, Banteng pada Minggu (4/9). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA