Anggota KPU RI Idham Holik menjelaskan, pihaknya telah menerima masukan dari Komisi II DPR RI terkait dugaan pembobolan 105 juta data pemilih oleh
hacker bernama Bjorka.
"Kami mengapresiasi yang disampaikan Komisi II DPR RI. Itu mewujudkan bahwa kita semua memiliki perhatian tinggi kepada keamanan data, khususnya yang berkaitan dengan Pemilu," ujar Idham kepada wartawan, Selasa (13/9).
Mantan anggota KPU Provinsi Jawa Barat ini menguraikan, serangan siber seperti yang dilakukan
hacker Bjorka sudah dipikirkan KPU RI.
"Karena dalam perkembangan teknologi informasi, potensi-potensi terganggunya keamanan sistem dari sebuah sistem informasi itu harus diantisipasi," katanya.
Karena itu, Idham yang mengepalai Divisi Teknis Penyelenggaraan Pemilu memastikan strategi antisipasi sudah disiapkan KPU RI apabila terjadi serangan siber.
"Dan tentunya kami sebagai penyelenggara pemilu sudah kami antisipasi, sudah kami rencanakan sebelum situasi seperti hari ini terjadi," ucapnya.
"(Tapi) pendekatannya bukan pendekatan reaktif, tapi pendekatan mitigatif," demikian Idham menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: