Gagasan ini muncul berkaca dari pengalaman penyelenggaraan Pemilu 2019, di mana secara nasional banyak petugas ad hoc yang meninggal saat bertugas dan disebut karena faktor kelelahan.
“Ada lima upaya yang kita dorong untuk mengatasi masalah ini,†kata Koordinator Divisi SDM, Litbang dan Organisasi KPU Sumatera Utara, Mulia Banurea, dan Koordinator Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Sumut Syafrial Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOLSumut, Selasa (13/9).
Lima hal tersebut adalah penyederhanaan surat suara, percepatan waktu pencoblosan surat suara, proses rekrutmen petugas ad hoc dengan penentuan batas usia maksimal 50 tahun, pengecekan serta pelayanan kesehatan bagi petugas ad hoc pada hari pemungutan suara.
“Ini kita dorong didasarkan pada beberapa hasil simulasi yang sudah dilakukan oleh jajaran KPU secara nasional, seperti simulasi di Bali, Aceh dan Manado. Di sana waktu mencoblos hanya tiga menit,†paparnya.
Sementara itu, Koordinator Divisi Perencanaan dan Logistik KPU Sumut, Syafrial Syah menambahkan, untuk pelayanan kesehatan kepada para petugas ad hoc, KPU Sumut akan mengkoordinasikan hal ini dengan Pemprov Sumut dan Pemerintah Kabupaten/Kota se-Sumatera Utara.
Mereka juga mendorong agar jajaran KPU Kabupaten/Kota se-Sumut menjalin koordinasi dengan Pemda setempat untuk melibatkan jajaran Dinas Kesehatan hingga jajaran petugas puskesmas untuk aktif melakukan pelayanan kesehatan keliling bagi petuga ad hoc pada hari H pemungutan suara.
“Sesuai tingkatan, KPU Sumut akan berkoordinasi dengan Gubernur Sumut dan KPU kabupaten/kota berkoordinasi dengan pemerintah daerah. Jika jajaran dinas kesehatan hingga puskesmas turun secara massif, saya yakin layanan untuk petugas ad hoc ini dapat tercover,†pungkasnya.
Pada pemilu 2019 lalu KPU RI merilis jumlah petugas ad hoc yang meninggal mencapai 894 orang dan 5.175 mengalami sakit. Di Sumatera Utara sendiri jumlah petugas yang meninggal sebanyak 9 jiwa.
Isu ini menjadi perbincangan utama terkait Pemilu 2019 disertai berbagai kajian dan rekomendasi untuk pencegahan hal yang sama saat Pemilu 2024 digelar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: