Permintaan maaf itu, berkaitan dengan pernyataan Effendi yang merupakan politisi PDIP usai menyebut TNI sebagai gerombolan dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) Komisi I DPR RI dengan Kementerian Pertahanan dan TNI, pada Senin (5/9).
Melalui aplikasi berbagi pesan
WhatsApp, Effendi mengaku sudah menyampaikan maaf dan bertemu Jenderal Andika. Namun, dia belum mendapatkan respon apapun dari Jenderal Dudung.
"Saya kemarin jam 12 ke kantor beliau (Andika Perkasa) menanyakan sikap TNI dan saya sampaikan maaf. Pak Panglima katakan tidak ada masalah. Silakan teman-teman tanya langsung," ujar Effendi di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta, Rabu (14/9).
Effendi mengaku akan bertanggung jawab dengan apa yang disampaikan tersebut. Dia juga meminta maaf kepada seluruh prajurit TNI.
“Saya tanggung jawab atas saya sampaikan dan sikap dan ke Tuhan saya juga punya kehormatan yang saya akan bawa sampai ke pusara. Tapi sekali lagi saya datang untuk minta maaf,â€katanya.
“Saya sudah ke Panglima, ke Pak KSAD belum langsung. Saya bukan pemilik kebenaran, saya hanya ingin penjelasaan. Demi Allah Tuhan saya tidak pernah menjudge. Apalagi saya bagian keluarga besar TNI,†demikian Effendi.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.