Direktur Eksekutif Indonesian Public Institute (IPI), Karyono Wibowo menyebutkan, permaslahan atau pekerjaan rumah dari urusan banjir sampai memastikan pemilihan umum (pemilu) aman menjadi fokus utama.
"Saya kira kalau bicara soal tantangan sih banyak sekali di DKI Jakarta," kata Karyono kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/9).
"Masih ada persoalan banjir kemudian ada persoalan polusi udara kemudian Jakarta diprediksi akan tenggelam dan persoalan kesejahteraan upah buruh, kaum miskin kota," sambungnya.
Lanjut Karyono, bukan saja soal kesejahteraan warganya, Pj Gubernur DKI Jakarta nantinya juga akan menghadapi Pemilu Serentak 2024.
Jakarta sendiri menjadi ibukota yang terkenal dengan kemajemukan warganya. Kata Karyono, untuk itu Pj Gubernur dituntut untuk memberikan rasa aman selama penyelenggaraan pemilu.
"Tentu saja siapapun yang jadi Pj nanti di DKI Jakarta dalam waktu dekat dia harus menghadapi pemilu, bagaimana melaksanakan pemilu yang damai, aman, demokratis. Nah, justru selain itu dan tahan godaan-godaan harus memenangkan siapa kan gitu nanti itu godaan itu," tambah Karyono.
Adapun Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan habis masa baktinya pada 16 Oktober 2022 mendatang.
Sementara itu, berdasarkan rapat penentuan tiga nama Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta yang digelar DPRD DKI pada Selasa siang (13/9), muncul tiga nama kandidat peraih suara terbanyak.
Pertama, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Marullah Matali (9 suara), Kepala Sekretariat Presiden Heru Budi Hartono (9 suara), dan Dirjen Politik dan Pemerintahan Umum Kemendagri Bahtiar (6 suara).
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: