Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Hadiri Tradisi Yaa Qowiyyu, Airlangga: Kiai Ageng Gribig Ajarkan Kedamaian Mencintai Agama dan Negara

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 16 September 2022, 17:19 WIB
Hadiri Tradisi Yaa Qowiyyu, Airlangga: Kiai Ageng Gribig Ajarkan Kedamaian Mencintai Agama dan Negara
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menghadiri perayaan tradisi Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten/Ist
rmol news logo Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menghadiri perayaan tradisi Yaa Qowiyyu di Jatinom, Klaten, Jawa Tengah. Dia hadir didampingi Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Bupati Klaten Sri Mulyani untuk membuka perayaan Saparan dengan sebar kue apem.

Pada kesempatan itu, Airlangga menyampaikan, perayaan sebaran apem memiliki makna yang dalam. Yakni, makna dari doa yang dipanjatkan Kiai Ageng Gribig saat membagikan kue apem kepada masyarakat di sekitar Jatinom, Klaten.

“Yaa Qowiyyu Yaa Aziz, yaa qowiyyu wal muslimin Yaa Qowiyyu war zukna wal muslimin. Artinya berilah kekuatan kepada kami segenap kaum muslimin,” tutur Airlangga, Jumat (16/9).

Ketua Umum Partai Golkar ini mengingatkan kembali kepada masyarakat soal kelembutan dakwah yang diusung Kiai Ageng Gribig yang bernama asli Wasibagno Timur ini.

Menurutnya, dakwah yang disampaikan Kiai Ageng Gribig dilakukan secara damai. Bahkan, Kiai Ageng Gribig berhasil menuntaskan tugas dari kerajaan Mataram yang saat itu bersitegang dengan Sriwijaya tanpa menimbulkan peperangan.

“Dalam sejarahnya keislaman yang diajarkan Ki Ageng Gribig adalah damai dan mencintai agama seiring juga mencintai negara,” katanya.

Dia menambahkan, menjadi sebuah kewajiban baginya untuk terus merawat tradisi Ya Qowiyyu. Sebab, hal ini menjadi amanat dari orang tua dan leluhur Airlangga yang masih termasuk dalam keturunan Kiai Ageng Gribig, tepatnya dari sang nenek.

“Karena ini amanat orang tua, jadi beliau biasanya ayah saya yang waktu itu dengan Menteri Agama Munawir Sajali karena masih keturunan Ki Ageng Gribig, kemudian diminta kepada kami untuk melanjutkan,” jelasnya.

Sementara itu, Ganjar Pranowo menuturkan, sudah tiga tahun tidak bisa menggelar acara seperti Ya Qowiyyu. Dia mengaku kangen dengan suasana sebaran apem di Klaten.

Ganjar juga mendoakan seluruh masyarakat yang hadir di Tradisi Saparan diberi kesehatan dan kekuatan.

"Yaa Qowiyyu sebenarnya sebagiannya doa. Doa agar kita semua diberikan kekuatan. Doa agar kita semua selamat,” tuturnya.

Sebelum perayaan Ya Qowiyyu, Airlangga juga menghadiri Selawat bersama Habib Syekh Abdul Qodir Assegaf untuk memeringati Haul Kiai Ageng Gribig pada Kamis (15/9). rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA