Selamat Idul Fitri
Selamat Idul Fitri Mobile
Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Adhie Massardi: Gerombolan Eko Kuntadhi Memang Tidak Suka NU

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Jumat, 16 September 2022, 18:16 WIB
Adhie Massardi: Gerombolan Eko Kuntadhi Memang Tidak Suka NU
Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi/RMOL
rmol news logo Permintaan maaf pegiat media sosial, Eko Kuntadhi kepada Ustadzah Imaz Fatimatuz Zahra atau yang akrab disapa Ning Imaz dari Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri, Jawa Timur masih menyisakan kisah tersendiri. Khususnya hubungan antara para pegiat media sosial kelompok Eko Kuntadhi dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Mantan Jurubicara Presiden Gus Dur, Adhie M. Massardi bahkan mengungkap bahwa hubungan keduanya memang tidak harmonis.

“Eko Kuntadhi dan gerombolan memang tidak suka NU,” tegasnya kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (16/9).

Adapun yang dimaksud gerombolan oleh Adhie Massardi adalah para pegiat media sosial yang satu kelompok dengan Eko Kuntadhi. Salah satu kemiripannya adalah sama-sama mendukung pencapresan Ganjar Pranowo. Eko Kuntadhi sendiri merupakan Ketua Umum Ganjarist sebelum akhirnya mundur usai berkasus dengan Ning Imaz.

Adhie Massardi mengurai bahwa NU adalah kelompok yang paling keras melawan Proyek Wadas di Purworejo. Sementara Eko Kuntadhi cs dinilai lebih berpihak pada Gubernur Ganjar.

Kedua, sambungnya, NU tidak pernah menyatakan dukungan kepada Ganjar Pranowo sebagai calon presiden. Sebab, NU bukan partai politik.

“Tapi NU hadapi mereka (Eko Kuntadhi cs) dengan santai. Makanya nggak kirim Banser ke TjokroTV,” tegasnya.

“Soal penodaan agama itu ranahnya Polri bukan delik aduan. Geng Sambo yang bela mereka sudah gameover,” sambung Adhie Massardi.

Eko Kuntadhi sudah menyampaikan permintaan maaf langsung ke Ning Imaz. Dia mendatangi langsung Ning Imaz di Pondok Pesantren Lirboyo, Kediri.

Dalam unggahan gambar di akun Twitter pribadinya, Eko yang berkaos hitam lengan panjang tampak tertunduk, sementara Ning Imas didampingi sang suami Gus Rifqil Moeslim. Tertulis pesan bahwa Eko datang ke Pondok Pesantren Lirboyo dan menyampaikan permintaan maaf ke Ning Imaz.

“Saya datang ke PP Lirboyo. Menghaturkan permohonan maaf kpd Ning @ImazzFat dan Gus @rifqilmoeslim,” ujar Eko, Kamis (15/9).

Kasus ini bermula saat Eko Kuntadhi mengunggah potongan video Ning Imaz yang diproduksi NU Online. Dalam video itu, Ning Imaz memberi penjelasan tentang tafsir Surat Ali Imran ayat 14. Di akun TikTok NU Online, ceramah Ning Imas diberi judul “Lelaki di Surga Dapat Bidadari, Wanita Dapat Apa?”.

Eko Kuntadhi kemudian mengunggah potongan dari video itu sembari menuliskan kalimat yang kurang sopan.

“T*l*l tingkat kadal. Hidup kok cuma mimpi selangkangan,” bunyi tulisan yang diunggah Eko bersamaan dengan video tersebut.

Eko Kuntadhi lantas mendapat teguran dari Rais Syuriyah Pengurus Cabang Istimewa Nahdlatul Ulama (PCINU) Australia-New Zealand Nadirsyah Hosen alias Gus Nadir.

Gus Nadir mengingatkan Eko Kuntadhi untuk tidak menggunakan kata kasar “t*l*l” untuk melabeli ceramah Ning Imas. Dia juga memberi tahu bahwa sosok Ning Imas adalah putri kiai dari Pesantren Lirboyo.


“Yang anda posting itu video Ning Imaz dari Ponpes Lirboyo, istri dari Gus Rifqil Moeslim. Beda pendapat hal biasa. Tapi gak usah melabeli dengan kata tolol. Posting saja video aslinya. Bukan yang sudah ditambahi kata-kata tolol. Belajarlah untuk santun dalam perbedaan,” tulisnya.

Seketika Eko Kuntadhi merespon dengan menghapus kicauannya tentang Ning Imas. Sementara Gus Rifqil, lewat akun Twitter, menunggu itikad baik dari Eko Kuntadhi untuk bisa menyelesaikan masalah ini

“Saya bersalah dan tidak ada alasan utk membenarkan. Alhamdulillah diterima dengan baik. Terimakasih juga kepada para Guru, Kyai, santri dan Alumni PP @SerambiLirboyo,” demikian penutup permintaan maaf Eko Kuntadhi, yang kemudian menyatakan mundur sebagai Ketum Ganjarist. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA