Kesan itu disampaikan oleh mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Din Syamsuddin dalam keterangan tertulis, Minggu sore (18/9).
Menurut Prof Din, almarhum adalah cendekiawan Muslim yang telah menebar hikmah kebijaksaan, dan ilmu pengetahuan yang bermanfaat bagi pembangunan peradaban utama di Dunia Islam.
Ia mengaku kenal Prof Azra sebagai teman seangkatan di IAIN yang kini UIN Syarif Hidayatullah, Jakarta. Tidak hanya, itu, ia dan Prof Azra adalah orang sama-sama dikirim belajar ke Amerika Serikat untuk Program Magister dan Doktor.
Selain itu, Prof Din menjelaskan bahwa kebersamaannya masih berlangsung sampai saat ini di Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia sebagai Wakil Ketua.
"Selama itu saya mengenal Almarhum sebagai sosok cendekiawan Muslim yang berpegang teguh pada prinsip kebenaran, kejujuran dan keadilan, dan memiliki gairah tinggi untuk 'izzul Islam wal Muslimin," demikian kata Prof Din.
Dikatakan Gurubesar UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini, bersama Prof Azra sedang merancang peresmian World Fulcrum of Wasatiyyah Islam (Poros Dunia Wasatiyyat Islam) pada Bulan Nopember nanti.
Hal itu ia lakukan sebagai upaya untuk mengarusutamakan prinsip jalan tengah dari Indonesia ke Dunia Islam.
"Almarhum bersedia menjadi Wakil Ketua Dewan Eksekutif Poros Dunia tersebut," demikian kata Prof Din.
Di akhir keterangan tertulisnya, ia berdoa semoga segala ilmu Prof Azra dapat menjadi pencerahan bagi umat.
"Semoga segala ilmu pengetahuan dan pencerahan yg telah Almarhum berikan menjadi amal jariyah yang menghantarkannya ke
jannatun na'im," pungkas Din Syamsuddin.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: