Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Prof Azyumardi Azra Berpulang, Nasdem: Beliau Pribadi Teguh Mencintai Indonesia

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Minggu, 18 September 2022, 21:41 WIB
rmol news logo Cendekiawan Muslim yang juga Ketua Dewan Pers, Prof. Dr. Azyumardi Azra berpulang siang tadi, Minggu (18/9). Sejumlah kalangan masyarakat turut berduka atas kepergian seorang tokoh yang teguh mencintai Indonesia.

Orang Indonesia pertama peraih gelar "Sir" dari Kerajaan Inggris itu meninggal dunia di Rumah Sakit (RS) Serdang, Selangor, Malaysia, sekitar pukul 12.30 WIB waktu setempat.

"DPP Partai Nasdem turut berduka cita atas wafatnya Prof. Azyumardi Azra, Ketua Dewan Pers dan Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, pada Minggu (18/9) siang, di Malaysia," kata Ketua Bidang Media dan Komunikasi Publik, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Nasdem, Charles Meikyansah, Minggu (18/9).

Menurut Charles, Partai Nasdem sungguh merasa kehilangan salah satu guru bangsa berkharismatik. Baginya, semasa hidup almarhum telah banyak memberi sumbangsih pemikiran bagi keberlangsungan masa depan bangsa Indonesia.

Charles mengenal sosok almarhum sebagai pribadi yang teguh mencintai Indonesia, penuh kesederhanaan, dan dihormati berbagai kalangan.

Legislator asal Dapil Jawa Timur IV yang meliputi daerah Lumajang dan Jember itu kemudian mengajak seluruh elemen masyarakat untuk ikut mendoakan almarhum Prof. Azyumardi Azra.

Charles berharap, almarhum mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT.

"Semoga amal ibadahnya diterima oleh Allah SWT, dimudahkan urusannya dan ditempatkan di tempat yang sebaik-baiknya,” ucapnya.

Semasa hidupnya almarhum Prof. Azyumardi dikenal dengan berbagai pemikiran dan sederet penghargaan yang diterimanya. Kiprah dan pemikiran almarhum juga telah mengharumkan Indonesia hingga diakui dunia.

Selain gelar dari Kerajaan Inggris, Prof. Azyumardi juga pernah menerima penghargaan The Order of the Rising Sun: Gold and Silver Star dari Pemerintah Jepang karena dinilai telah menyumbangkan kontribusi penting meningkatkan pertukaran akademis serta hubungan baik Jepang-Indonesia.

Prof. Azyumardi meninggal dunia pada usia 67 tahun setelah beberapa hari mendapat perawatan intensif di Rumah Sakit (RS) Serdang, Selangor, Malaysia.

Sebelumnya almarhum dikabarkan mengalami gangguan kesehatan ketika mendarat di Bandara Kuala Lumpur, Malaysia, Jumat (16/9).

Almarhum berangkat ke Malaysia untuk menghadiri Konferensi Internasional Kosmopolitan Islam di Selangor, Malaysia, Sabtu (17/9). Kunjungan tersebut merupakan undangan kehormatan dari Angkatan Belia Islam Malaysia (ABIM).rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA