Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Sekjen KPK: Perguruan Tinggi Berperan Besar untuk Bentuk Integritas Antikorupsi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Selasa, 20 September 2022, 20:34 WIB
Sekjen KPK: Perguruan Tinggi Berperan Besar untuk Bentuk Integritas Antikorupsi
Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Cahya H. Harefa dalam Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung/Ist
rmol news logo Pembentukan karakter dan ekosistem perlu dilakukan melalui penanaman nilai-nilai antikorupsi agar dunia pendidikan terhindar dari perbuatan tindak pidana korupsi. Mengingat, potensi korupsi dapat muncul di manapun, termasuk dalam dunia pendidikan.

Hal itu disampaikan oleh Sekretaris Jenderal Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Cahya H. Harefa dalam Kuliah Umum di Universitas Muhammadiyah Metro, Lampung, pada Selasa (20/9).

Kuliah umum tersebut mengangkat tema "Peran Mahasiswa dalam Mewujudkan Masyarakat Antikorupsi". Kegiatan itu menjadi bagian dari Roadshow Bus KPK yang dihadiri oleh Wakil Walikota Metro, Qomaru Zaman; Rektor Universitas Muhammadiyah Metro, Jazim Ahmad; serta perwakilan dari 14 perguruan tinggi lainnya di Kota Metro, Provinsi Lampung.

Cahya mengatakan, KPK mengedepankan strategi Trisula pemberantasan korupsi melalui pendidikan, pencegahan dan penindakan.

Di mana, upaya penindakan bertujuan untuk memberikan rasa jera kepada pelakunya dan peringatan kepada siapa pun untuk tak melakukan korupsi. Sementara pencegahan dengan perbaikan sistem, akan ideal jika didukung dengan pendidikan untuk membentuk karakter.

“Pendidikan untuk membentuk kita tidak mau korupsi. Andaikan pun sistemnya tidak baik, masih ada celah di sistem, seseorang yang sudah memiliki karakter dan integritas tidak akan mau korupsi. Contoh yang paling mudah saja, kalau nggak ada dosen yang ngawasin pun waktu ujian nggak akan mencontek," kata Cahya.

Cahya juga menjelaskan, sejak 2018 lalu, telah dilakukan penelitian tentang perilaku integritas di dunia perguruan tinggi. Indikasi penyimpangan seperti penyalahgunaan dana beasiswa mahasiswa, dana CSR, jual beli nilai hingga jual beli ijazah tak jarang terjadi di perguruan tinggi di Indonesia.

Untuk mencegahnya, perlu keterlibatan seluruh pihak yang berkepentingan dalam penyelenggaraan pendidikan di kampus.

"Kita bisa menyelenggarakan pendidikan antikorupsi sebagai mata kuliah mandiri atau terintegrasi di mata kuliah yang relevan. Dari sisi ekosistem, kita juga bisa bangun integritas ekosistem pendidikan yang mendukung habituasi, keteladanan dan pengalaman integritas," jelasnya.

Di penghujung materi kuliah umum, Cahya menitipkan harapannya ke segenap civitas akademika Universitas Muhammadiyah Metro dan seluruh perguruan tinggi di Lampung untuk menginternalisasi sembilan nilai antikorupsi yang digaungkan KPK melalui akronim Jujur, Mandiri, Tanggung Jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil dan Kerja Keras (Jumat Kramat KK).

"Kunci pencegahan korupsi sejatinya ada dalam diri kita. Jangan jadi pelaku, kontrol diri, hati-hati dengan tanggung jawab yang diberikan. Jangan pula mau jadi korban, laporkan penyalahgunaan, penyimpangan, penggelapan, kecurangan," pungkas Cahya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA