Anggota Komisi VI DPR RI Achmad Baidowi mengatakan, Komisi VI berencana akan memanggil Menteri BUMN Erick Thohir mengenai program tersebut.
Diungkapkan Ketua DPP PPP ini, sebelumnya Komisi VI DPR sudah bertanya kepada Pertamina terkait kekuatan LPG. Setelah pihak Pertamina menjabarkan, kata pria yang disapa Awiek ini pihaknya juga akan memanggil PLN dalam waktu dekat.
"Kesiapan infrastrukturnya seperti apa? soal regulasi di Komisi VII, kalau kita bisa memanggil BUMN, pengambil kebijakan enggak bisa kita ambil karena itu Komisi VII,†ucap Awiek di Gedung Nusantara III, Komplek Parlemen, Senayan, Selasa (27/9).
Pihaknya menegaskan bahwa parlemen sudah mengetahui adanya program tersebut. Namun demikian, Komisi VI, tambah Awiek, masih ingin menanyakan soal detail infrastruktur kompor listrik yang disediakan pemerintah.
"Kan saya sudah bilang tahu. Cuman apakah itu cukup kan belum ada gitu, hanya di Solo dan Bali. Indonesia ini kan ada 514 kabupaten/kota,†ujarnya.
Terkait keluhan PLN yang mengaku surplus, Awik berpendapat PLN perlu mengkaji wilayah mana saja yang surplus untuk dapat disalurkan bantuan kompor listrik.
Sebab, catatan Awik, ada beberapa wilayah yang belum teraliri listrik dengan baik, seperti di daerah pemilihannya di Madura.
"Memang listrik kita itu surplus, tapi di mana surplus itu? Faktanya di rumah kami di Madura itu sering listrik mati, jepret gitu. Ya sehari mati tiga kali, biasa gitu,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: