Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Tekan Emisi Karbon, Anies Resmikan Empat Sekolah Green Building

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-alfian-1'>AHMAD ALFIAN</a>
LAPORAN: AHMAD ALFIAN
  • Rabu, 28 September 2022, 12:34 WIB
Tekan Emisi Karbon, Anies Resmikan Empat Sekolah <i>Green Building</i>
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan sekolah net zero carbon/Net
rmol news logo Berbagai upaya terus dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam mewujudkan kegiatan beremisi rendah. Teranyar, Pemprov DKI membuat terobosan dengan meluncurkan konsep green building dalam pembangunan sebuah gedung.

Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan meresmikan empat sekolah net zero carbon dan green building sebagai pilot project, yakni SDN Duren Sawit 14, Jakarta Timur; SDN Grogol Selatan 09, Jakarta Selatan; SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan; dan SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat.

Bangunan dengan konsep net zero carbon ini hemat energi saat beroperasi dan sebagian besar kebutuhan energi dipasok dari sumber energi terbarukan. Sehingga secara emisi, karbon yang dihasilkan sangat minim.

“Hari ini kita turut menjadi saksi peristiwa bersejarah bahwa Jakarta resmi menjadi tempat pertama sekolah negeri mengusung konsep green building dan net zero emissions,” kata Anies saat meresmikan sekolah net zero carbon sekaligus menyerahkan sertifikat greenship net zero healthy dari green building council (GBC) Indonesia kepada empat sekolah tersebut di SDN Ragunan 08, Jakarta Selatan, pada Rabu (28/9).

Anies menyampaikan, bangunan sekolah termasuk yang yang paling banyak dimiliki pemerintah. Sedangkan berbicara tentang emisi karbon global, bangunan berkontribusi sebesar 39% emisi karbon global dan mengonsumsi 36% dari total energi global.

“Bila kita tidak mengoreksi bangunan-bangunan, terutama di perkotaan, maka kualitas udara di tempat ini akan selalu menghadapi masalah. Karena itu, mengapa kita harus menuju pada green building dan kita mulai dari sekolah-sekolah kita,” lanjutnya.

Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu menegaskan, sebuah bangunan yang diberi label sekolah merupakan tempat interaksi peserta didik, pendidik, dan juga orang tua.

Apabila bangunan sekolah ini dirancang dengan benar, maka akan membuat proses pembelajaran itu berjalan dengan jauh lebih baik dan menyenangkan.

“Kita ingin gedung-gedung sekolah menjadi inspirasi dan merangsang untuk berpikir, serta berimajinasi. Dia akan belajar dari bangunan ini, seperti electrical engineering, lalu solar panel, di situ ada fisika murni, ada fisika terapan. Jadi, materi yang ada di bangunan ini mendadak menjadi alat ajar untuk para guru,” terangnya.

Kedepannya, rehabilitasi bangunan sekolah negeri di Jakarta secara keseluruhan mengarah ke konsep green building. Mulai dari transisi energi dengan solar panel, penggunaan lampu hemat energi, hingga pengelolaan air limbah.

“Kita berharap, pembangunan sekolah net zero carbon ini juga dapat mendorong Jakarta mencapai target net zero emission atau nol emisi karbon pada tahun 2050. Kita sedang berupaya menjadikan kota ini sebagai kota yang berkelanjutan di masa depan,” tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA