Begitu yang disampaikan Direktur Eksekutif Energy Watch Mamit Setiawan dalam acara diskusi virtual bertemakan Kenaikan Harga BBM dan Realokasi Subsidi Tepat Sasaran untuk Rakyat, Kamis (29/9).
“Pengelolaan energi itu masih bersifat parsial dan belum sepenuhnya berkelanjutan dan harus memperhatikan kondisi lingkungan kita,†kata Mamit.
Selain itu, lanjut Mamit, pengelolaan minyak dan gas masih bersifat pendek dan juga menengah di mana energi fosil sebagai devisa negara.
“Hal itu juga disampaikan juga dengan Bang Angelo, energi fosil ini masih menjadi faktor utama dalam penerimaan negara,†imbuhnya.
Menurutnya, penerimaan negara bukan pajak (PNBP) dari sektor energi terutama fosil, Migas, batubara, menopang paling besar dalam APBN.
“Yang tidak bisa kita pungkiri kembali bahwa dengan adanya kenaikan harga komoditas secara global baik minyak batubara mineral lain itu memang bisa memberikan masukan yang lebih besar PNBP bagi negara,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: