Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Meriahkan Hari Batik, Politisi PDIP Gelar Festival Kuliner Non Beras dan Gandum di Kota Lama Semarang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Minggu, 02 Oktober 2022, 15:59 WIB
Meriahkan Hari Batik, Politisi PDIP Gelar Festival Kuliner Non Beras dan Gandum di Kota Lama Semarang
Peserta Festival Kreasi Kuliner Non Beras dan Gandum/Ist
rmol news logo Krisis pangan global adalah isu penting yang jadi perhatian para pemimpin dunia saat ini. Krisis iklim dan konflik geopolitik, menjadi andil yang memukul sektor pertanian dan pangan, terutama gandum, secara global.

Walaupun Indonesia baru saja mendapat penghargaan dari International Rice Research Institute (IRRI) karena berhasil meraih predikat swasembada beras selama tiga tahun berturut-turut. Kondisi ini, tak boleh membuat Indonesia terlena.

Meski berstatus swasembada beras, diversifikasi pangan di Indonesia harus digalakkan. Tujuannya untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas besar pangan dunia beras dan gandum.

Semangat itu, yang mendasari digelarnya Festival Kreasi Kuliner Non Beras dan Gandum, yang diinisiasi Wiryanti Sukamdani, seorang pelaku bisnis perhotelan sekaligus politisi PDI Perjuangan.

Kegiatan yang digelar di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah ini, dalam rangkaian acara Batik Specta pada Sabtu (1/10).

Pemanfaatan berbagai macam makanan dari bahan-bahan yang ada di Indonesia, kata Wiryanti, akan mengurangi ketergantungan kita pada gandum yang merupakan bahan pangan impor.

"Cara ini akan memastikan kedaulatan pangan Indonesia, di mana kita mampu menghidupi rakyat Indonesia dengan berbagai macam makanan yang memang tumbuh di Indonesia,” kata Wiryanti dalam keterangan tertulis.

Dihadapan peserta festival ini diikuti 28 hotel di Jawa Tengah dan Yogyakarta, Wiryanti Sukamdani menjelaskan bahwa Hotel dipilih sebagai peserta karena sajian kulinernya kerap kali menjadi trend setter, di dunia wisata kuliner.

"Bayangkan, hotel memasak masakan berbahan singkong atau sukun, namun disajikan dengan kreatif dan lezat. Masyarakat tentu tak akan memandang sebelah mata bahan makanan asal Indonesia dan diharapkan mau melakukan hal yang sama," terangnya.

Dalam acara tersebut, para peserta ditantang untuk berkreasi dengan berbagai makanan pendamping beras seperti umbi-umbian, singkong, jagung, sorgum, pisang, sukun, talas, dan sagu.

Seluruh peserta tampak antusias dan menyajikan berbagai kreasi kuliner istimewa. Hasilnya, berbagai panganan yang unik, kreatif, dan bercita rasa tinggi.

Meski tanpa beras dan gandum yang menjadi dua bahan pangan utama yang mendominasi kreasi kuliner saat ini, kreasi sajian yang dihadirkan seluruh peserta benar-benar menggugah selera.

Hasilnya, terpilih sebagai juara pertama dalam festival ini adalah hotel Java Heritage Semarang, disusul Hotel Wimarion Semarang sebagai juara kedua dan Hotel Sahid Yogyakarta sebagai juara ketiga. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA