Namun, Indonesia tercatat menjadi negara nomor lima dengan kenaikan inflasi terendah. Hal tersebut sebagaimana dikutip dari data Mckinsey, biro konsultan manajemen global asal Amerika yang dipublikasi pada 6 Juli 2022.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menuturkan, Mckinsey mencatat, kenaikan inflasi di Tanah Air berada di kisaran kurang dari empat persen. Kenaikan inflasi Indonesia masih di atas negara Jepang, China, Arab Saudi, dan Swiss.
"Empat negara itu kenaikan inflasinya per 30 Juni 2022 berdasar data Mckinsey, kurang dari tiga persen. Indonesia masih lebih tinggi, namun masih kurang dari empat persen
year over year,†kata Airlangga dalam keterangannya, Selasa (4/10).
Dengan catatan ini, Indonesia berada di urutan ketiga negara dengan kenaikan inflasi terendah seluruh Asia. Bahkan, Indonesia lebih rendah dibandingkan negara Korea Selatan, sedangkan Jepang dan China berada di urutan pertama dan kedua.
Ketua Umum Partai Golkar ini menuturkan, tingkat inflasi di negara-negara Asia memang tidak terlalu tinggi dibandingkan proyeksi masing-masing negara. Justru, kata dia, kondisi terparah dialami sebagian negara di Eropa. Misalnya inflasi di Lituania mencapai 15,5 persen per tahun.
Kondisi laju inflasi yang lebih tinggi dibandingkan proyeksi tiap negara memaksa Bank Sentral di seluruh dunia menaikkan suku bunga pinjaman mereka.
Dengan kondisi ini, banyak analis menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi mereka. Hanya beberapa negara yang masih mencatatkan Produk Domestik Bruto (PDB) mereka ke arah positif.
"Indonesia termasuk negara dengan proyeksi PDB dengan angka positif, yakni 1,0 persen lebih tinggi,†tutur Airlangga.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: