Hal tersebut disampaikan CEO & Founder Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Kamis (6/10).
"Semua partai punya kepentingan yang sama mengusung kandidat capres dalam rangka menyelamatkan elektabilitas partai, dalam konteks kandidat yang diusung membawa berkah elektoral untuk partai," ujar Pangi.
Dengan kata lain, kata Pangi, kunci kemenangan pemilu legislatif sangat ditentukan seberapa besar efek kandidasi capres ikut mendongkrak elektabilitas partai. Meski begitu, Pangi melihat Nasdem masih memiliki "PR" untuk bisa menikmati efek ekor jas atau
coattail effect dari pencapresan Anies Baswedan.
Pasalnya, hasil survei Voxpol Center yang dia catat pada bulan Juli 2022 lalu menunjukkan untuk Indonesia Timur seperti Papua, NTT, Manado misalnya, basis pemilih grassroot Nasdem lebih signifikan memilih Ganjar sebesar 78,8 persen, Anies sebesar 36,7 persen.
Menurut Pangi, hal tersebut terjadi karena ketidak sesuaian antara pilihan elite Nasdem dengan suara akar rumput atau
grassroot.
"Dalam konteks basis akar rumput, ada yang punya pandangan bahwa ketika Nasdem mengusung Anies maka basis
grassroot Nasdem akan melemah dan berpotensi ditinggal pemilihnya sendiri karena terjadinya
split ticket voting," tuturnya.
Meski begitu, dalam hasil survei Voxpol Center pada periode yang sama, Anies Baswedan justru unggul di DKI Jakata 81,3 persen, Jawa Barat dan Banten.
"Ada potensi Nasdem melakukan penetrasi melebarkan wilayah basis pemilihnya," sambungnya menjelaskan.
Untuk itu, Pangi menyarankan Nasdem untuk berupaya lebih keras menarik suara akar rumput yang pada dasarnya bukan merupakan basis pemilih Anies Baswedan. Salah satunya dengan menyatukan gagasan Nasdem dengan capres yang akan diusungnya, yakni Anies Baswedan.
Partai Nasdem, kata dia, akan berupaya keras membangun
identity yang kongruen dan sebangun dengan Anies. Semakin tinggi
identity bahwa Anies adalah Nasdem dan Nasdem identik dengan Anies, maka peluang mendapatkan insentif efek 'ekor jas' akan semakin besar.
"Namun sebaliknya, jika Nasdem gagal dalam stempel
identity Anies, maka tidak akan memberikan dampak elektoral yang signifikan terhadap pertumbuhan elektoral Nasdem, malah akan berpotensi sebagai pemantik konflik di internal partai," demikian Pangi menambahkan.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: