"Inflasi secara global cukup serius terutama krisis energi jelang musim dingin di zona eropa dan AS bisa sebabkan lonjakan harga minyak mentah," ujar Direktur Eksekutif Center of Economic and Law Studies (Celios), Bhima Yudhistira, kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (11/10).
Selain ancaman inflasi global yang disebabkan krisis energi, pemerintah mesti melihat potensi krisis pangan di tengah perubahan iklim yang kini tengah dirasakan juga di Indonesia.
"Soal pangan, karena harga gas masih naik maka bahan baku pupuk ikut alami penyesuaian. Biaya input pertanian ini cukup riskan," urainya.
Faktor lain yang dapat mempengaruhi inflasi, lanjut Bhima, adalah pelemahan kurs rupiah yang menyebabkan
imported inflation pangan impor.
"Berikutnya ketidakpastian cuaca menimbulkan gejolak harga pangan terutama di perkotaan. Kita ambil contoh musim hujan, banjir bisa ganggu kelancaran distribusi pangan," katanya.
Oleh karena itu, Bhima mengingatkan pemerintah agar membuat strategi yang pas untuk mengendalikan inflasi di dalam negeri.
"Kunci pengendalian inflasi adalah bauran aksi pemerintah pusat dan daerah," demikian Bhima.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: