Peneliti ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (Indef), Nailul Huda menilai pelemahan rupiah harus diwaspadai pemerintah. Apalagi nilai 1 dolar AS bersiap melampaui Rp 16 ribu. Di satu sisi, ekonomi global pada tahun depan juga diprediksi akan sangat gelap.
"Ekonomi tahun depan memang masih sangat gelap sekali, tidak ada yang tahu bakal seperti apa ekonomi global tahun depan,†tegasnya kepada
Kantor Berita Politik RMOL, Senin (17/10).
"Hal ini sangat berpengaruh sekali ke nilai tukar,†imbuhnya.
Menurutnya, jika The Fed masih progresif menaikkan suku bunga acuan, rupiah bisa jatuh lebih dalam dari nilai yang sekarang.
"Dan hal tersebut sangat tergantung dari inflasi yang terjadi. Harga energi dan harga pangan yang semakin mahal, maka akan semakin meningkatkan suku bunga acuan,†tutupnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: