Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Airlangga Paparkan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam Forum CSIS di Washington DC

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 25 Oktober 2022, 21:47 WIB
Menko Airlangga Paparkan Optimisme Pertumbuhan Ekonomi Indonesia dalam Forum CSIS di Washington DC
Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Perekonomian Indonesia saat ini telah berjalan dengan sangat baik, dan dengan recovery ekonomi dari pandemi yang terus berlanjut dengan kecepatan tinggi. Pertumbuhan PDB Indonesia sebesar lebih 5 persen saat ini telah melampaui pertumbuhan PDB Indonesia prapandemi.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Begitu dikatakan Menko Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto dalam Public Lecture pada The CSIS ASEAN Leadership Forum berjudul "Indonesia's Economic Priorities: A Conversation with Airlangga Hartarto" di Gedung CSIS Washington DC, Amerika Serikat pada Senin (24/10).

"Dalam rilis laporan World Economic Outlook terbaru pada bulan Oktober 2022, International Monetary Fund (IMF) memperkirakan pertumbuhan ekonomi untuk Indonesia sebesar 5,3 persen dengan perkiraan pertumbuhan ekonomi global kembali turun menjadi 3,2 persen,” ujar Airlangga Hartarto.

Airlangga juga menjelaskan tentang pembelajaran yang diperoleh Indonesia di masa pandemi. Yakni pertama, dalam situasi ekonomi yang sulit, pendekatan kebijakan harus fleksibel dengan semua instrumen kebijakan yang harus siap dan memiliki kapasitas maksimal. Kedua, di masa pandemi, respons kebijakan kesehatan dan ekonomi harus dilakukan secara bersamaan.

Ketiga, menjaga momentum pertumbuhan adalah kunci keberhasilan strategi kebijakan untuk mengatasi pandemi. Di bawah Komite PC-PEN, Indonesia menerapkan kebijakan “gas dan rem” untuk menyeimbangkan aspek kesehatan (kehidupan) dan aspek ekonomi (penghidupan). Keempat, pentingnya meningkatkan kapasitas pelayanan kesehatan di dalam negeri.

“Saya percaya bahwa pada masa-masa perlambatan ekonomi adalah kesempatan bagi negara-negara seperti Indonesia untuk melakukan reformasi struktural," kata Ketua Umum Partai Golkar ini.

"Reformasi yang mungkin bisa membutuhkan waktu 70 tahun untuk menyelesaikannya, namun Indonesia bisa melakukannya selama pandemi Covid-19 sehingga ketika pandemi hampir berakhir, kami mulai melakukan restrukturisasi dan reformasi ekonomi,” imbuhnya.

Lanjutnya, Indonesia juga memanfaatkan momentum pandemi Covid-19 untuk mengembangkan transformasi digital, antara lain penggunaan aplikasi PeduliLindungi dan mengembangkan sistem e-payment menggunakan QR atau dikenal dengan QRIS.

Selain itu, dia juga menekankan bahwa Indonesia berkomitmen untuk turut berperan menghadapi tantangan perubahan iklim global melalui transformasi energi dengan upaya diversifikasi energi dan upaya konservasi energi.

Pada kesempatan yang sama, Airlangga juga menekankan pentingnya menjaga stabilitas likuiditas dan nilai tukar. Pada bulan Maret 2022, US Federal Reserve telah meluncurkan Foreign and International Monetary Authorities (FIMO), di mana Bank Indonesia telah mendapatkan akses ke FIMO melalui repurchase agreement line senilai 60 miliar dolar AS.

Pada Presidensi G20 Indonesia, kata Airlangga lagi, terdapat empat agenda utama yakni Global Public Health System; Economic Transformation and Digitalization; Food and Energy Security dan Green Energy Transition. Agenda-agenda ini akan terus berlanjut pada agenda G20, mengingat relevansinya terhadap perekonomian negara berkembang ataupun negara maju.

Sambungnya lagi, Pemerintah Indonesia menyambut dengan baik inisiatif Indo-Pacific Economic Framework (IPEF) dan menyampaikan komitmen untuk aktif di semua pilar IPEF, dan mengharapkan Kerjasama ini dapat memberikan manfaat yang signifikan bagi Indonesia dan seluruh kawasan Indo-Pasifik. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA