Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe di Bandung Mogok Produksi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Jumat, 28 Oktober 2022, 22:47 WIB
Harga Kedelai Naik, Pengrajin Tahu Tempe di Bandung Mogok Produksi
Pedagang tahu dan tempe di Pasar Kosambi, Kota Bandung/RMOLJabar
rmol news logo Melejitnya harga kedelai menjadi dasar aksi mogok produksi perajin tahun tempe di sentra industri tahu Cibuntu, Kota Bandung. Aksi mogok produksi ini bakal berlangsung 3 hari mulai tanggal 29 sampai 31 Oktober 2022.
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Salah satu perajin tahu tempe di sentra industri Cibuntu Kota Bandung, Dindin menyebut aksi mogok ini untuk merespons kenaikan harga kedelai.

"Perajin tahu tempe akan mogok produksi selama tiga hari. Sudah tidak bisa ditoleransi, (harga kedelai) terus naik Rp 14.000 lebih," ujar Dindin dikutip Kantor Berita RMOLJabar, Jumat (28/10).

Ia memastikan saat ini sentra industri tahu tempe Cibuntu masih memproduksi tahu dan tempe. Namun, dapat dipastikan besok tidak akan lagi memproduksi tahu dan tempe selama tiga hari.

"Hari ini masih produksi untuk diedarkan hari ini. Besok secara keseluruhan sudah tidak ada barang," sambungnya.

Lebih lanjut, ia mengungkapkan, subsidi senilai Rp 1.000 dari Pemkot Bandung tidak terlalu membantu. Pasalnya, kedelai yang dipakai untuk memproduksi tahu dan tempe bukan bahan baku subsidi.

Terpisah, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliah memastikan perajin tahu tempe yang tergabung di koperasi produsen tempe tahu (Kopti) dipastikan tetap berproduksi.

"Kita menerima informasi, Kopti tetap berproduksi. Jadi tidak ikut mogok," kata Elly.

Elly menerangkan, surat yang dibuat Kopti ditujukan kepada perajin tahu tempe yang tergabung di organisasi tersebut. Total kurang lebih 576 perajin tahu dan tempe yang tergabung di Kopti Bandung.

"Suratnya ditujukan ke seluruh para pengrajin tahu tempe, karena seluruh anggota pengrajin tahu tempe yang masuk ke Kopti sudah mendapatkan subsidi harga kedelai Rp 1.000 per kilogram," terangnya.

Terkait subsidi, Elly mengaku penyalurannya dilakukan oleh Badan Urusan Logistik (Bulog). Beberapa waktu lalu pun, perajin tahu tempe sempat akan mogok tetapi tidak jadi usai berdialog.

"Saya sampaikan, perajin mogok ini kan sudah dapat subsidi dari pusat. Akhirnya kesepakatan pertama itu bahwa Kopti tidak akan mogok, dan alhamdulillah kali ini juga ketua Kopti keluarkan surat resmi," pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA