Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Daripada Membegal Megawati, Mending Jokowi dan Ganjar Bikin Partai Sendiri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 29 Oktober 2022, 09:32 WIB
Daripada Membegal Megawati, Mending Jokowi dan Ganjar Bikin Partai Sendiri
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Megawati Soekarnoputri/Net
rmol news logo Internal PDI Perjuangan belakangan menghangat lantaran muncul isu dualisme ketokohan yang didorong oleh relawan. Relawan baru-baru ini menyuarakan agar Presiden Joko Widodo bisa menjadi Ketua Umum PDIP menggantikan Megawati Soekarnoputri. 
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Fenomena ini mencuri perhatian banyak pihak, salah satunya oleh Direktur Political and Public Policy Studies (P3S), Jerry Massie, yang berpendapat persoalan internal PDIP ini sudah semakin frontal dilakukan pihak yang menentang kepemimpinan partai. 

"Ada relawan pendukung Ganjar mendoakan Jokowi jadi Ketum PDIP, ini siapa yang menggulirkan dan tujuannya?" ujar Jerry kepada Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (29/10). 

Jerry menuturkan, gelagat Relawan Koalisi Aktivis Milenial Indonesia untuk Ganjar Pranowo (Kami-Ganjar) yang mendorong Jokowi jadi Ketum PDIP sama saja melangkahi kewenangan konstitusional PDIP yang diemban sang ketum Megawati. 

Imbas dari hal tersebut, ditegaskan doktor komunikasi politik America Global University ini, adalah posisi Jokowi yang makin terlihat tegas tak memiliki kekuatan apapun karena tidak memiliki parpol. 

Maka dari itu, Jerry lebih menyarankan Jokowi dan Ganjar untuk membuat parpol sendiri ketimbang mengganggu internal parpol yang memiliki ideologi kebangsaan dari salah seorang founding father, Ir. Soekarno. 

"Kalau Jokowi pegang partai, bikin saja sendiri bersama Ganjar. Daripada berupaya mencegah dan menghadang langkah Puan nyapres di 2024," demikian Jerry. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA