Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kritik Ade Armando, PBNU: Peralat Politik Identitas Berbahaya bagi Keutuhan Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Jumat, 04 November 2022, 18:48 WIB
Kritik Ade Armando, PBNU: Peralat Politik Identitas Berbahaya bagi Keutuhan Bangsa
Ade Armando saat menyinggung politik identitas di Pilpres 2024/Repro
rmol news logo Pernyataan pegiat media sosial Ade Armando yang menyinggung Anies Baswedan akan gagal menang pemilihan presiden (Pilpres) jika umat kristen bersatu mendapat kritikan keras dari banyak pihak.

Terbaru, fungsionaris Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga melontarkan kritikan keras. Sebab, dalam narasi yang diulas Ade Armando umat Kristen bersatu akan membuat Ganjar Pranowo mampu mengalahkan Anies Baswedan.

Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Suleman Tanjung berpendapat, Ade Armando tidak seharusnya mengangkat isu identitas Kristen dalam politik. Sebab, narasi politik identitas akan merugikan umat Kristen.

Selain itu, kata Suleman Tanjung, membahayakan bagi persatuan bangsa. Penjelasan Suleman, kalau sampai ada persepsi umat Kristen berhadapan secara politik dengan kelompok lain, konsekuensinya akan berbahaya sekali bagi masa depan umat Kristen sendiri.

"Demikian pula memperalat identitas agama lain, sangat berbahaya bagi keutuhan Bangsa," jelas Suleman kepada Kantor Berita Politik RMOL, Jumat (4/11).

PBNU, jelas Suleman, sangat menentang menggunakan politik identitas dalam pilpres maupun pemilihan kepala daerah lainnya.

Ia menegaskan, cara mengeksploitasi politik identitas dalam gelaran politik akan merusak keutuhan bangsa.

Dalam pandangan Suleman, bila ada ancaman keutuhan bangsa, polisi bisa melakukan langkah hukum yang terukur dan sesuai aturan hukum yang berlaku.

"Bila ada ancaman keutuhan bangsa, saya kira polisi bisa melakukan tindakan hukum terhadap seseorang yang merusak keutuhan NKRI," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA