Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Kata Fahri Hamzah, SBY Punya Kemampuan Berpikir Bagus, Beda dengan yang Tiba-tiba Cinta Metallica

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/jamaludin-akmal-1'>JAMALUDIN AKMAL</a>
LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL
  • Rabu, 09 November 2022, 12:41 WIB
Kata Fahri Hamzah, SBY Punya Kemampuan Berpikir Bagus, Beda dengan yang Tiba-tiba Cinta Metallica
Tangkapan layar dari video yang diterima redaksi/Net
rmol news logo Presiden RI Keenam Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dianggap sebagai sosok yang memiliki kemampuan berpikir baik dan canggih dalam berpidato. SBY juga merupakan sosok yang selalu dan meminta agar dikritik selama kepemimpinannya.

Hal itu disampaikan oleh Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah dalam video yang diunggah di akun Instagram @klipfahri pada Rabu (9/11).

Dalam video itu, terdapat sebuah tulisan "SBY Lebih Canggih" di atas video, dan di bawah video terdapat tulisan "SBY Vs Jokowi".

"Saya ingin memberikan contoh Pak SBY. Saya pengkritik Pak SBY, dan setiap saya ketemu Pak SBY 'teruskan Dinda, teruskan dinda'," ujar Fahri seperti dikutip Kantor Berita Politik RMOL, Rabu siang (9/11).

Fahri menjelaskan bahwa kritiknya kepada SBY harus dilakukan. Bahkan, SBY pun tidak kehilangan kontak dan terus berkomunikasi dengan dirinya.

"Bung bagaimana itu kritiknya, biar kubilang nanti sama bapak itu kalau ada yang nggak beres kita mesti ngomong. Kita sadar bahwa fitur ini boleh dipakai, jangan dilarang," kata Fahri.

Hasilnya kata Fahri, suka atau tidak suka, pada zaman SBY dua periode, SBY diwarisi APBN sekitar Rp 500 triliun.

"Seribu kita lampaui, suka atau tidak karena relatif dari sisi kemampuan berpikir Pak SBY memang lebih baik, dia kalau pidato canggih," terang Fahri.

Namun demikian, hal itu berbeda dengan Presiden Jokowi yang secara tersirat turut disinggung Fahri. Dalam video ini, Fahri tidak langsung menyebut nama Jokowi. Akan tetapi, dalam video dimunculkan gambar Jokowi yang tengah membaca sebuah komik.

"Ini kawan ini nggak baca buku. Sudah bukan angkatan reformasi, nggak demo, tiba-tiba cinta Metallica, dari mana itu. Metallica itu kan freedom, mematut-matutkan diri jadi orang demokrasi, nggak bisa," pungkas Fahri. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA