Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,72 Persen, Indef Wanti-wanti Tantangan di Kuartal IV Lebih Berat

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Rabu, 09 November 2022, 18:29 WIB
Ekonomi Kuartal III Tumbuh 5,72 Persen, Indef Wanti-wanti Tantangan di Kuartal IV Lebih Berat
Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad/Net
rmol news logo Pemulihan ekonomi domestik diklaim terus bergerak cepat di tengah perlambatan ekonomi global yang sedang berlangsung. Hal ini tampak dalam laporan Badan Pusat Statistik (BPS) terkini mencatat Pertumbuhan Ekonomi Nasional pada kuartal III mencapai 5,72 persen.

Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad mengatakan, capaian pertumbuhan ekonomi di Kuartal III sebesar 5,72 persen benar-benar di luar prediksi dan patut diapresiasi.

“Saya kira pada kuartal III faktor best year effort sangat besar. Pada saat itu kita mengalami lompatan mobilitas indeks, dari negatif sekarang sudah cukup tinggi,“ ujar Tauhid kepada wartawan, Rabu (9/11).

Dengan keberhasilan pemerintah menangani pandemi, maka perekonomian juga ikut bergerak positif. Dua sektor pendorong pertumbuhan ekonomi, yaitu dari transportasi dan pergudangan, di mana wisatawan mulai masuk dan kebutuhan belanja terus meningkat.

Namun dirinya mengingatkan, tantangan di Kuartal ke IV yang begitu berat bagi ekonomi nasional.

“Tantangan ekonomi di Kuartal IV akan lebih berat. Best year effect sudah tidak terasa, dampak kenaikan harga mulai dirasakan masyarakat," imbuhnya.

Indef memproyeksikan pertumbuhan ekonomi 5,3 persen di Kuartal IV mendatang jika pemerintah melakukan tiga hal. Pertama, mempercepat belanja modal dan barang.

"Perlu ada terobosan yang cukup strategis dengan waktu yang sangat terbatas. Kalau tidak, SILPA yang besar akan sia-sia dan tidak berarti bagi masyarakat yang membutuhkan,” katanya.

Yang kedua, penyesuaian yang lebih moderat atas suku bunga Bank Indonesia mengikuti perkembangan inflasi yang sangat terpengaruh kondisi global.

Terakhir, perlu penguatan pasar domestik untuk berbagai produk-produk yang memiliki daya saing di pasar global dan mempercepat industri substitusi impor di tengah kuatnya arus importasi beragam produk industri.

"Ini agar perlambatan ekonomi tidak terjadi," tandas Tauhid. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA