Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pengamat Khawatir Indonesia Gagal Jadi Juru Damai Ukraina-Rusia karena Putin Tidak Hadiri G20

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Selasa, 15 November 2022, 09:02 WIB
Pengamat Khawatir Indonesia Gagal Jadi Juru Damai Ukraina-Rusia karena Putin Tidak Hadiri G20
Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net
rmol news logo Upaya Indonesia sebagai juru damai dalam Presidensi G20 bisa jadi berujung tanpa ada kesepakatan bersama. Konflik geopolitik pun akan terus berlangsung dan kian memperdalam persoalan ekonomi dunia.

Begitu uraian dari Direktur Eksekutif CELIOS, Bhima Yudhistira menyoal Presidensi G20 yang berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022.

Bhima khawatir, perang Ukraina dan Rusia akan berlanjut dengan ketidakhadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin ke Forum G20.

“Tanpa adanya komunike dalam leaders summit G20, maka yang harus dilakukan adalah Indonesia waspada karena perang mungkin akan terus berlanjut. Dengan Putin tidak hadir, itu meniadakan kerja sama multilateral untuk menyelesaikan masalah perang dan krisis secara global,” tegas Bhima kepada wartawan, Selasa (15/11).

Bhima menuturkan, harga komoditas dunia masih akan tinggi, yaitu energi dan pangan. Jika kerja sama multilateral tidak bisa menemukan kata sepakat, maka pemerintah diminta untuk memperkuat kerja sama bilateral antar negara.

“Misalnya Indonesia punya kepentingan gandum dengan India dan Ukraina, ya berhadapan langsung dengan pemimpin negara itu atau dengan yang berkepentingan,” katanya.

Komitmen investasi yang sempat tercetus dalam pertemuan G20 pun dinilai harus dikejar realisasinya, sehingga menjadi penahan atas tekanan eksternal.  

Kemudian tiga pokok besar yang diusung dalam presidensi G20, dua di antaranya memiliki peluang besar untuk diperdalam. Yaitu, digitalisasi dan transisi energi.

“Jadi Indonesia harus menyiapkan kerangka teknisnya untuk mempercepat inklusivitas digital dan transisi energi. Ke depan, transisi energi salah satu motor pertumbuhan ekonomi ini yang harus bisa dimanfaatkan,“ tandasnya. rmol news logo article
EDITOR: DIKI TRIANTO

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA