Padahal isu tersebut mencuat pascapertemuan antara Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bersama Gubernur Khofifah dan Eri Cahyadi di rumah dinas Walikota Surabaya, Jalan Sedap Malam pada Kamis (11/11) lalu.
Mantan Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya mengaku saat ini masih fokus memikirkan kepentingan warga Surabaya.
"Hidup saya sesuai izin Umi (Ibu) saya itu diberikan untuk warga Surabaya, dan hari ini saya belum berbuat banyak untuk warga Surabaya," kata Walikota Eri dikutip
Kantor Berita RMOLJatim, Selasa (15/11).
Menurut Eri, lantaran sejak resmi memimpin Kota Surabaya, dirinya belum melakukan apapun untuk kepentingan warga Surabaya.
"Satu tahun sejak 2021 Februari saya dilantik sampai 2022 saya tidak kerja apa-apa lho. Saya hanya kerja ngurusin Covid sama Vaksin. Maret 2022 saya baru kerja. Ngilangin banjir, padat karya, berarti apa ini saya masih belum melakukan apapun," paparnya.
Saat ditanya apakah apabila PDIP akan mengusung, ia bersedia maju Pilgub 2024 tanpa Khofifah? Lagi-lagi Eri enggan membahasnya. Ia masih tetap fokus untuk masyarakat Surabaya.
"Yang saya lakukan untuk warga Surabaya saja. Saya ya masih ada sampai 2024," pungkasnya.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: