Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

PDIP: Pemimpin yang Disiapkan Muhammadiyah Bukan Hanya untuk 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Selasa, 15 November 2022, 16:45 WIB
PDIP: Pemimpin yang Disiapkan Muhammadiyah Bukan Hanya untuk 2024
Diskusi bertajuk "Suksesi Kepemimpinan 2024" yang digelar di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat/RMOL
rmol news logo Peranan perserikatan Muhammadiyah dalam dunia politik Indonesia diharapkan oleh partai politik (parpol), salah satunya disampaikan PDI Perjuangan, bisa teraktualisasi dalam mempersiapkan calon pemimpin nasional ke depan.

Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan, Hasto Kritiyanto, menyampaikan hal tersebut dalam diskusi bertajuk "Suksesi Kepemimpinan 2024" yang digelar di Kantor Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (15/11).

Mulanya, Hasto menceritakan sejarah Presiden Pertama RI, Ir Soekarno, yang memiliki kedekatan dan beljar dengan Sejumlah tokoh pemipin Muhammadiyah.

"Misalnya KH Agus Salim dengan politik luar negerinya, KH Ahmad Dahlan, dan Juanda, Bung Karno meneladani beliau dan Bung Karno sering mengikuti tabligh akbar yang dilaksanakan," ujar Hasto.

Bahkan, dari tokoh-tokoh pemimpin Muhammadiyah itu, dijelaskan Hasto, Bung Karno menemukan satu makna kehidupan dalam berbangsa dan bernegara.

"Menemukan satu esensi bahwa perjuangan keagamaan melekat dengan perjuangan bangsa kita. Jadi banyak yang kita temukan the way of leadership dari para tokoh Muhammadiyah," sambungnya menuturkan.

Dari pengalaman tersebut, Hasto meyakini Muhammadiyah bisa melahirkan calon-calon pemimpin bangsa yang berkualitas ke depan.

Bahkan menurutnya, pemimpin yang dipersiapkan Muhammadiyah diharapkan bukan hanya untuk perhelatan demokrasi Pilpres 2024 mendatang, tapi lebih jauh ke depan.

"Kepemimpinan yang dipersiapkan Muhammadiyah bukan hanya utk menyongsong 2024, tapi bagimana 2034 bisa lahir pemimpin-pemimpin nasional dari Muhammadiyah," ucapnya.

"Di situ bisa mengambil saripati pembelajaran dari tokoh-tokoh Muhammadiyah. Itu rekomendasi saya untuk Muktamar Muhammadiyah nanti," demikian Hasto menambahkan.

Turut hadir pembicara lain dalam diskusi itu, Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani, dan Rektor UMJ Mamun Murod Al Barbasy. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA