Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Figur Pilpres 2024, Hasto Ajak Publik Fokus Bicara Desain Masa Depan Bangsa

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/angga-ulung-tranggana-1'>ANGGA ULUNG TRANGGANA</a>
LAPORAN: ANGGA ULUNG TRANGGANA
  • Selasa, 15 November 2022, 23:34 WIB
Bukan Figur Pilpres 2024, Hasto Ajak Publik Fokus Bicara Desain Masa Depan Bangsa
Sekjen PDIP Hasto Kristityanto usai hadir di diskusi yang adakan PP Muhammadiyah, Selasa (15/11)/RMOL
rmol news logo Semua pihak diimbau tak buru-buru berbicara nama figur untuk kontestasi kepemimpinan nasional. Imbauan itu disampaikan Sekretaris Jenderal DPP PDIP, Hasto Kristiyanto, Sellasa (15/11).

Menurut Hasto, yang penting dipersiapkan adalah desain masa depan untuk hadapi persoalan bangsa.

"Pada proses regenerasi pemilu 2024. Sebelum kita menjawab kepada siapa tentu saja kita harus melihat bahwa kepemimpinan nasional itu sebenarnya tidak berbicara pada siapa dulu," kata Hasto saat menjadi pembicara dalam acara diskusi bertema Suksesi Kepemimpinan 2024 yang digelar oleh PP Muhammadiyah dalam menyambut Muktamar Muhammadiyah, Selasa (15/11).

Menurutnya, jika dilihat dari akar persoalan bangsa kekinian sangat luas atau banyak. Salah satunya ia mencontohkan soal bidang pendidikan Indonesia yang tertinggal dari negara tetangga Singapura.

Kata Hasto, di Singapura, ada kampus national university of Singapura yang berada di peringkat 11 dalam world university.

"Kemudian (Universitas) Gajah Mada itu 153 gapnya terlalu jauh. Budaya literasi kita itu gapnya terlalu jauh," tuturnya.

Belum lagi, kata dia, IQ atau tumbuh kembang kecerdasan masyarakat Indonesia masih tertinggal jauh dan jumlah-jumlah doktor juga dianggap masih minim.

"Sehingga banyak persoalan-persoalan yang kita hadapi sebelum kita bicara siapa itu yang harus kita pikirkan," tuturnya.

Lebih lanjut, Hasto mengatakan, padahal Indonesia mempunyai potensi cukup besar yakni dari Sumber Daya Manusia (SDM). Namun hal itu dirasa belum cukup.

Untuk itu, kata dia, skala prioritas PDIP kekinian menyiapkan regenerasi kepemimpinan 2024 dengan mendesain masa depan. Hal itu dilakukan dengan menyusun dulu visi misi capres-cawspres sebelum dideklarasikan.

Ia mengaku, PDIP telah menugaskan Megawati Institute dan kemudian Balitpus untuk merancang suatu konsensi yang akan menjadi visi misi calon presiden calon wakil presiden yang akan diusung oleh PDIP.

"Dan itu betul menjadi persoalan kesatuan kebijakan dari Bung Karno, Bu Mega, pak Jokowi dan calon pemimpin yang akan datang," pungkasnya.rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA