Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Didik Rachbini: Pertemuan G20 Sangat Meriah Seperti Acara Puncak Piala Oscar

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/raiza-andini-1'>RAIZA ANDINI</a>
LAPORAN: RAIZA ANDINI
  • Kamis, 17 November 2022, 19:52 WIB
Didik Rachbini: Pertemuan G20 Sangat Meriah Seperti Acara Puncak Piala Oscar
KTT G20 di Bali/Net
rmol news logo Semua mata di seluruh dunia memandang takjub dengan Indonesia yang memberikan persembahan istimewa dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20. Pujian dari sejumlah kepala negara yang hadir di Bali menjadi bukti Indonesia mampu membuat sebuah pertunjukan spektakuler yang membuat mereka betah berlama-lama di pulau dewata itu.

Pakar ekonomi Indef Didik J. Rachbini pun turut mengomentari perhelatan KTT G20 yang cukup meriah. Dia menganalogikan acara KTT G20 di Bali sama seperi perayaan piala Oscar untuk para artis Holywood.

"Pertemuan G-20 ini sangat meriah seperti acara puncak penyerahan piala Oscar dengan tokoh-tokoh dan bintang-bintang idola yang terkenal. Bahkan pertemuan ini lebih dari pesta para bintang film tersebut,” ucap Didik dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/11).

Rektor Universitas Paramadina ini menuturkan, tidak bisa dipungkiri bahwa KTT G-20 adalah usaha yang bersifat global untuk membangun jembatan komunikasi, kerjasama, perdamaian, kesejahteraan bagi dan antar 20 negara besar tersebut.

"Peristiwa ini sangat penting sebagai fondasi kerjasama global antara bangsa, khususnya 20 negara besar tersebut dan juga kerjasama lebih luas dengan negara-negara lainnya," katanya.

"dengan harapan dinamika ekonomi, perdagangan, investasi dan ekonomi secara keseluruhan terus berkembang didorong oleh kekuatan kumpulan ekonomi besar 20 negara ini,” imbuhnya.

Namun, Didik memberikan catatan yang bersifat kritis terkait hasil dari pertemuan 20 kepala negara tersebut, apakah dapat memberikan manfaat untuk bangsa-bangsa dan dapat memecahkan masalah global yang berat.

"Untuk menjawab iya, kita masih ragu. Masalah paling krusial soal perang sama sekali tidak disentuh dan para pempimpin itu semua tidak mampu menyelesaikan masalah ini. Ini masalah berat yang ada di dep[an mata seluruh pimpinan 20 negara tersebut,” ucapnya.

Menurutnya, masalah paling utama di kancah global ini tidak terpecahkan dalam KTT tersebut. Bahkan usaha untuk menyesaikan masalah tersebut bisa dikatakan absen.

"KTT ini bisa dikatakan tidak bermakna sebagai solusi konflik Rusia Ukraina, yang dampknya sangat luas dan bersifat semesta global,” pungkasnya. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA