Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Di Indonesia Development Forum, Airlangga Hartarto Jabarkan Implementasi Kebijakan Transformasi Ekonomi

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Selasa, 22 November 2022, 18:55 WIB
Di Indonesia Development Forum, Airlangga Hartarto Jabarkan Implementasi Kebijakan Transformasi Ekonomi
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Upaya pemulihan ekonomi akibat dampak pandemi yang signifikan pada berbagai sektor terus gencar dilakukan Pemerintah melalui berbagai kebijakan. Salah satu wujud implementasi kebijakan tersebut ditunjukkan dengan dilakukannya desain ulang transformasi ekonomi yang didukung dengan akselerasi pembangunan.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan, salah satu strategi yang ditempuh pemerintah dalam mendorong transformasi ekonomi tersebut yakni reformasi struktural melalui UU 11/2020 tentang Cipta Kerja guna meningkatkan produktivitas melalui pemberian kemudahan berusaha.

Hal tersebut diasmpaikan Airlangga Hartarto mewakili Presiden Joko Widodo dalam Acara Puncak Indonesia Development Forum (IDF) 2022 yang mengusung tema “The 2045 Development Agenda: New Industrialization Paradigm for Indonesia’s Economic Transformation” di Bali, Selasa (22/11).

Dikatakan Airlangga, pemerintah juga bertekad untuk menjalankan hilirisasi sebagai salah satu agenda yang bersinergi dalam mendukung pemulihan ekonomi dan reformasi struktural.

"Upaya ini telah memberikan dampak yang luas bagi perekonomian nasional, seperti peningkatan devisa dari investasi dan ekspor serta penambahan jumlah serapan tenaga kerja," ujar Airlangga.

"Hilirisasi akan menjadi kunci utama dalam meningkatkan nilai tambah komoditas Indonesia sehingga mendorong peningkatan daya saing di pasar global,” imbuhnya.

Ketua Umum Partai Golkar ini juga menjelaskan bahwa pemerintah turut melakukan pengurangan ketergantungan impor pada beberapa komoditas melalui program subtitusi impor 35 persen.

Program subtitusi impor tersebut, dilaksanakan melalui program Making Indonesia 4.0 yang berfokus pada lima sektor utama yakni industri makanan dan minuman, tekstil dan pakaian, otomotif, elektronik, kimia, serta dua sektor industri yang ditambahkan sejak terjadinya pandemi yakni alat kesehatan dan farmasi.  

Saat ini, lanjutnya, telah muncul juga gelombang teknologi baru seperti jaringan 5G, internet of things, blockchain, artificial intelligence, dan cloud computing yang baik untuk dikuasai dan dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital.

"Hal ini dapat tercapai melalui pembangunan yang merata dan inklusif, penciptaan SDM unggul, penciptaan ekonomi maju dan berkelanjutan serta negara yang yang demokratis kuat dan bersih,” terangnya.

Pada kesempatan tersebut, Airlangga juga turut menekankan arahan Presiden Jokowi terkait pentingnya kolaborasi dari seluruh pihak baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta pelaku industri untuk dapat mendorong tindak lanjut rencana dan rekomendasi dalam menciptakan ekosistem industri yang lebih baik melalui kontribusi ide maupun eksekusi bersama.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut yakni Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Suharso Monoarfa dan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA