Pasalnya, PDIP hingga kini belum secara resmi mengusung capres maupun cawapres untuk Pemilu 2024.
Begitu pandangan Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah saat berbincang dengan
Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (29/11).
Namun begitu, Dedi menilai, kekuatan dan pengaruh Jokowi di Pemilu 2024 tidak lebih kuat dari Megawati selaku orang nomor satu di partai banteng moncong putih.
“Megawati akan jauh lebih kuat, Jokowi tanpa PDIP akan kehilangan banyak pengaruh, sejauh ini penopang utama pengaruh Jokowi adalah PDIP, dan itu kendali Megawati,†kata Dedi.
Pengamat Politik dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta ini menyebut pihaknya memiliki catatan berdasarkan survei mutakhir mengenai pengaruh Jokowi dan PDIP terhadap publik.
“Dalam catatan IPO, Jokowi hanya mampu pengaruhi 19 persen pilihan publik sementara PDIP bisa mencapai 26 persen, hanya dari pengaruh partai, belum tokoh-tokoh yang membawa nama besar Megawati,†demikian Dedi Kurnia.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: