Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Menko Airlangga: Riset dan Inovasi Sangat Penting untuk Industri Farmasi dan Kesehatan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 03 Desember 2022, 01:42 WIB
Menko Airlangga: Riset dan Inovasi Sangat Penting untuk Industri Farmasi dan Kesehatan
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Ekonomi Indonesia perlahan terus tumbuh ke arah positif, seiring dengan melandainya pandemi Covid-19. Bahkan, pada kuartal ke-3 2022 tercatat tumbuh impresif sebesar 5,72 persen (yoy).
Selamat Menunaikan Ibadah Puasa

Meski kondisi kian membaik, dikatakan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, penanganan pandemi Covid-19 masih terus dilakukan pemerintah, termasuk dengan mengupayakan ketersediaan dan keamanan vaksin Covid-19 di dalam negeri untuk mencapai target herd immunity.

Indonesia sendiri, telah memproduksi dua vaksin di dalam negeri yakni vaksin Indovac yang dikembangkan PT Bio Farma dan Baylor College of Medicine. Serta vaksin Inavac yang dikembangkan tim peneliti dari Universitas Airlangga bekerjasama dengan PT Biotis Pharmaceutical Indonesia. Keduanya telah diluncurkan dan telah mengantongi Emergency Use Authorization (EUA) dari BPOM.

“Ini adalah wake-up call bahwa riset dan inovasi itu menjadi sangat penting terutama untuk industri farmasi dan kesehatan,” ujar Airlangga Hartarto yang hadir secara virtual pada acara National Action Event yang diselenggarakan oleh Asian Medical Students' Association-Universitas Indonesia (AMSA-UI), Jumat (2/12).

Pada acara itu, Airlangga juga menyinggung sebaran HIV/AIDS yang telah mencapai 519.158 kasus pada Juni 2022 dan paling banyak terjadi pada usia produktif.

Hal tersebut, kata Ketua Umum Partai Golkar itu, menjadi penting bagi mahasiswa kedokteran dan calon dokter untuk mengkampanyekan pencegahan dan peningkatan akses pelayanan kesehatan bagi orang yang terdampak HIV/AIDS, khususnya anak-anak yang menjadi penentu masa depan bangsa.

“Saya berharap mahasiswa kedokteran, sebagai calon dokter di masa depan harus terus menjaga dan mengkalibrasi kompetensinya terutama untuk menghadapi bonus demografi sekaligus kesejahteraan masyarakat, jangka pendeknya di tahun 2035,” tuturnya.

Di tahun 2035, lanjut Airlangga, Indonesia menargetkan peningkatan kesejahteraan masyarakat dengan mencapai pendapatan per kapita di atas 12,000 dolar AS per tahun. Dengan membaiknya kesejahteraan masyarakat, kebutuhan akan kesehatan juga akan semakin tinggi.

Masih kata Airlangga, para mahasiswa kedokteran juga didorong untuk melakukan lebih banyak riset terkait dengan pengobatan herbal dalam pengembangan kefarmasian, kedokteran, dan kesehatan masyarakat.

Dengan kelebihan Indonesia memiliki biodiversity yang luas, diharapkan pengobatan herbal dapat berkembang pesat melalui riset dan inovasi yang dilakukan. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA