Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Pilih Desember Sebagai Bulan Puisi Esai, Denny JA: Tuliskan Kesaksianmu, Atau Ketidakadilan Terus Berulang

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-kiflan-wakik-1'>AHMAD KIFLAN WAKIK</a>
LAPORAN: AHMAD KIFLAN WAKIK
  • Sabtu, 03 Desember 2022, 02:16 WIB
Pilih Desember Sebagai Bulan Puisi Esai, Denny JA: Tuliskan Kesaksianmu, Atau Ketidakadilan Terus Berulang
Penggagas dan pendiri Komunitas Puisi Esai Denny JA/Net
rmol news logo Bulan Desember, menjadi momen yang dipilih Komunitas Puisi Esai sebagai momen "bulan Puisi Esai" untuk mengajak publik luas menuangkan kesaksian atas pengalaman hidup atau hal yang mereka anggap penting dalam bentuk tulisan yang dipublikasikan.

Penggagas dan pendiri Komunitas Puisi Esai Denny JA mengatakan, pada dasaranya masing-masing pribadi mengetahui atau menyimpan kasus yang menyentuh rasa kemanusiaan berdasarkan apa yang dilihat dan dirasakan.

"Itu bisa soal ketidakadilan yang terjadi di depan mata, pelanggaran hak asasi manusia yang dialami tetangga, atau soal kemiskinan, rusaknya lingkungan hidup, kezaliman penguasa, eksploitasi atas orang yang kita kenal dan sebagainya," ujar Denny JA dalam keterangannya di Jakarta, Jumat (2/12).

Denny menyitir pernyataan seorang ahli matematika Amerika-Jerman bernama Daniel J. Bernstein, yakni “Publish or Perished!".

"Itu dapat kita terjemahkan menjadi 'Ayo, berikan kesaksian. Tuliskan kesaksianmu. Publikasikan. Atau isu itu, ketidakadilan itu, pelanggaran hak asasi itu, akan diabaikan, dan terus berulang untuk terjadi lagi’,” jelasnya.

Karena itulah, penting untuk menuangkan kesaksian dan pengalaman semacam itu dalam bentuk puisi esai.

"Mengapa puisi esai? Karena agar kisah yang sebenarnya bisa menjadi lebih dramatis, lebih menyentuh hati, dan lebih lama tinggal dalam memori kolektif," imbuhnya.

Puisi esai merupakan genre sastra baru di Indonesia yang memadukan dua jenis pemikiran, yaitu puisi dan esai.

Gagasan mengenai puisi esai pertama kali dikemukakan oleh Denny JA yang diwujudkan melalui buku pertama puisi esai berjudul "Atas Nama Cinta" yang diterbitkan pada tahun 2012. Sejak saat itu, Komunitas Puisi Esai pun lahir dan berkembang hingga saat ini.

Kemudian pada tahun 2020, puisi esai resmi menjadi kosakata baru dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Dalam kamus, puisi esai didefinisikan sebagai “ragam karya sastra yang mengandung pesan sosial dan moral melalui kata-kata sederhana dengan pola syair, berupa fakta, fiksi, dan catatan kaki”.

Kini, setelah 10 tahun berdiri, Komunitas Puisi Esai semakin berkembang, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di sejumlah negara ASEAN, termasuk Malaysia, Singapura, Brunei dan Thailand. rmol news logo article

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA