Dimensy.id Mobile
Dimensy.id
Apollo Solar Panel

Bukan Seperti Nasdem, Golkar dan KIB Punya "Wibawa" Airlangga untuk Menang Pilpres 2024

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ahmad-satryo-1'>AHMAD SATRYO</a>
LAPORAN: AHMAD SATRYO
  • Sabtu, 03 Desember 2022, 17:35 WIB
Bukan Seperti Nasdem, Golkar dan KIB Punya "Wibawa" Airlangga untuk Menang Pilpres 2024
Ketua Umum Golkar yang juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto/Net
rmol news logo Kekuatan pengaruh tokoh yang disinyalir bakal maju menjadi calon presiden (capres) di Pilpres 2024 memiliki perbedaan yang cukup mencolok.

Hal itu dilihat oleh Direktur Survei dan Polling Indonesia (SPIN), Igor Dirgantara, saat dihubungi Kantor Berita Politik RMOL, Sabtu (3/12).

Sosok yang kerap disapa Igor ini memaparkan, salah satu contoh perbandingan yang bisa dilihat publik untuk saat ini adalah antara kubu Koalisi Perubahan, Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), dan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR).

Dia mengurai, salah satu aspek penting dalam pemenangan pilpres yakni terkait dengan figur individu yang akan diusung dengan latar belakang politiknya, beserta komposisi barisan parpol yang mengusungnya.

"Berkoalisi itu harus ada satu tokoh dan partai yang dominan," ujar Igor.

Salah satu contoh komposisi koalisi dan figur yang memiliki daya jual ke masyarakat, disebutkan Igor adalah KIB yang diisi Partai Golkar, PAN dan PPP serta Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KIR) yang digawangi oleh Partai Gerindra dengan PKB.

"Contoh di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), Golkar partai yang dominan karena runner up perolehan kursi parlemen di Pileg 2019 dan faktor wibawa Airlangga Hartarto sebagai menko perekonomian," urai Igor.

"Di koalisi Kebangkitan Indonesia Raya, Gerindra dominan karena elektabilitas sosok Menhan Prabowo dan perolehan suara di Pileg 2019," sambungnya.

Baik Prabowo atau Airlangga Hartarto, Igor memprediksi kedua tokoh itu akan dimajukan sebagai capres 2024, mengingat komposisi dan juga figur ketum parpol yang dominan.

"Sementara di koalisi Perubahan, Anies bukan kader partai. Dan antara Nasdem, Demokrat, PKS perolehan suaranya di Pileg 2019 kemarin hanya beda tipis," ucapnya.

Maka dari itu, peluang yang dimiliki dua barisan koalisi yang memiliki figur ketum dan posisi dominan partainya berbeda dengan Nasdem yang menginisiasi Anies Baswedan sebagai capres 2024, dan belakangan disebut-sebut bakal ikut didukung Demokrat dan juga PKS.

"Sementara ini Surya Paloh maunya jadi king maker. Lain cerita kalau Surya Paloh sebagai Ketum Nasdem yang maju sebagai capres 2024 dengan Anies sebagai cawapresnya," demikian Igor menambahkan. rmol news logo article
EDITOR: IDHAM ANHARI

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA